Rabu, 22 Februari 2012

Kesatuan tubuh Kristus

Mengapa perpecahan gereja atau organisasi Kristen mudah terjadi?
Memang, ketika visi-misi gereja diselewengkan dari kebenaran
Alkitabiah, perpecahan sering tidak bisa dihindari. Akan tetapi,
banyak kali perpecahan terjadi karena sikap egosentris yang
tinggi. "Ini kelompok kita, bukan kelompok dia." Perbedaan yang
menyebabkan perpecahan bukan pada hal yang fundamental melainkan
pada perbedaan-perbedaan yang dibuat oleh manusia berdosa.
Perbedaan warna kulit, suku, bahasa, dan status sosial adalah
dijadikan dasar untuk berbeda.

Yohanes menunjukkan sikap egosentris seperti itu. Bagi dia, "bukan
pengikut kita" (dua kali disebut oleh Yohanes) adalah kata
kuncinya. Padahal Tuhan Yesus melihat hal yang esensial, yaitu
berasal dari Roh yang sama. Hanya orang yang memiliki Roh Kudus
yang bisa mengadakan mukjizat dalam nama Yesus dan mengakui bahwa
Yesus adalah Tuhan. Maka, tidak peduli apakah orang tersebut
berwarna kulit yang berbeda dari kita, atau lulusan sekolah
teologi yang bukan dari denominasi kita, atau memiliki tradisi
gerejani yang lain, asalkan ia memiliki Kristus di hati, dialah
saudara kita.

Yesus pun memaparkan prinsip lain yang lebih umum, "Barangsiapa tidak
melawan kita, ia ada di pihak kita." Dalam iman Kristen hanya ada
dua pilihan. Percaya Yesus atau menolak Yesus. Tidak ada pilihan
ketiga. Orang yang percaya Yesus adalah saudara kita. Yang menolak
Yesus, dia bukan saudara seiman kita. Hal ini tidak berarti yang
menolak Yesus menjadi musuh kita. Sebaliknya, mereka menjadi
sasaran pelayanan kita karena Yesus mengasihinya. Akan tetapi,
sayangnya sering kali orang yang di pihak kita justru kita jadikan
lawan kita karena berbeda hanya dalam aspek-aspek sekunder,
misalnya beda penafsiran akan cara baptisan, penggunaan karunia
roh, dst. Bukankah hal ini justru menjadi batu sandungan bagi
orang yang belum mengenal Kristus?

Bagaimana kita mau bicara toleransi dengan pengikut agama lain, kalau
di dalam gereja kita terjebak dengan 'ini kelompokku, itu
kelompokmu'? Mari bereskan dulu kesatuan tubuh Kristus!

Markus 9:38-41