Sabtu, 29 Januari 2011

HATI YANG BERBELAS KASIH

Pada 26 Oktober 2010, Gunung Merapi di Yogyakarta kembali
bergolak. Banyak orang di lereng Merapi berupaya menyelamatkan diri.
Namun, satu keluarga tak dapat mengungsi karena terjebak di rumah
mereka. Pada malam mencekam itu, seorang pemuda bernama Pandu Bani
Nugraha mendengar berita itu. Ia segera mengupayakan evakuasi
bersama dua rekannya. Sayang, debu vulkanik yang begitu tebal
menutup jalan menghentikan niat dua rekannya. Akhirnya, hanya Pandu
yang tetap bertekad naik untuk melakukan evakuasi. Pandu hanya
memiliki satu keinginan: agar semua anggota keluarga itu dapat
diselamatkan, tanpa memperhatikan keselamatan dirinya.

Posisi Pandu saat itu serupa dengan yang dialami Ester. Haman, yang
diberi kedudukan tinggi oleh Raja Ahasyweros, ingin membunuh semua
orang Yahudi. Ester, yang juga seorang Yahudi dan telah diangkat
sebagai ratu, menjadi satu-satunya harapan yang bisa menyelamatkan
bangsa Yahudi. Namun, itu berarti ia harus berani menanggung risiko
berat, sebab tak seorang pun diizinkan berbicara kepada raja apabila
raja tidak memanggil. Risikonya adalah hukuman mati. Dan, Ester
sungguh-sungguh mengambil risiko itu. Dengan dukungan dari seluruh
bangsa Yahudi yang berpuasa dan berdoa baginya.

Pengalaman Pandu dan Ester ini mengajak kita untuk punya hati yang
berbelas kasih kepada sesama. Tak banyak orang yang terpanggil untuk
melayani sesama dengan sepenuh hati, dengan menyingkirkan egoisme
diri. Adakah orang yang membutuhkan uluran tangan dan kepedulian
Anda saat ini? Ambillah bagian untuk melakukan sesuatu --GP

IZINKAN TUHAN MENYENTUH HATI ANDA DENGAN KASIH BAGI SESAMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar