Kamis, 31 Mei 2012

SENTUHAN KASIH


  Anda pernah terpeleset dan jatuh? Saat menyusuri rawa untuk suatu
 tugas, tanpa sengaja saya menginjak batu yang licin. Keseimbangan
 saya goyah dan jatuh terpeleset. Tangan dan kaki lecet; badan basah
 penuh lumpur. Kala itu, ada rekan yang tertawa; ada yang
 "berkhotbah" panjang; ada pula yang tak peduli dan memaksa
 melanjutkan perjalanan membuat saya tak nyaman. Namun, ada juga
 rekan yang mengulurkan tangan; menawari untuk membawa sebagian
 perlengkapan saya; atau berhenti menemani sampai saya siap
 melanjutkan perjalanan. Mereka meringankan beban saya dan membuat
 saya berbesar hati.



 Bagaimana sikap yang benar saat menjumpai orang yang terpeleset,
 jatuh dalam dosa? Paulus menasihati jemaat Galatia agar dengan lemah
 lembut mereka membimbing orang-orang yang "terpeleset" kembali ke
 jalan yang benar (ayat 1) dan bertolong-tolongan menanggung beban
 (ayat 2). Menariknya, Alkitab versi Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
 menuliskan: "Ikutlah merasakan kesukaran dan kesulitan orang lain
 (ayat 2a). Kehadiran dan pertolongan kita merupakan sarana sentuhan
 kasih yang nyata bagi orang lain yang tengah jatuh. Sebab itu, kita
 tak boleh jemu melakukannya (ayat 9).



 Respons kita terkadang menunjukkan tingkat kepedulian kita pada
 orang lain. Ada orang, sengaja atau tidak, pernah "terpeleset" ke
 rawa dosa. Dan, itu membuat terluka. Bukan cemoohan, khotbah
 panjang, atau membiarkan mereka seorang diri, melainkan uluran
 tangan penuh kasih. Kiranya Roh Kudus memberi kepekaan akan
 kebutuhan orang lain serta kelemahlembutan untuk "mengangkat" dari
 kejatuhan lewat sentuhan kasih kita kepada mereka. --SCL

     ULURAN KASIH KITA KEPADA SAUDARA YANG MENGALAMI KEJATUHAN
            AKAN MENOLONGNYA BANGKIT DARI KETERPURUKAN.

  Galatia 6:1-10

Rabu, 23 Mei 2012

INDAHNYA UJIAN

 Dalam bukunya God's Power to Change Your Life, Rick Warren
 menuturkan kisah dirinya saat masih muda. Ketika itu, ia begitu
 rindu memiliki buah roh kesabaran seperti dalam Galatia 5. Suatu
 pagi, ia berdoa supaya Tuhan menolongnya untuk menghasilkan buah roh
 tersebut. Siang harinya, sewaktu ia sedang makan di kampus,
 datanglah seseorang yang terkenal jahil. Orang tersebut dengan
 sengaja menumpahkan makanan ke badan Rick sampai bajunya berlepotan.
 Hati Rick pun panas. Namun, sewaktu ia ingin marah, tiba-tiba ia
 diingatkan oleh doanya tadi pagi. Ia disadarkan bahwa justru inilah
 ujian yang Tuhan izinkan terjadi supaya ia mengembangkan kesabaran.
 Ia pun mengurungkan niatnya untuk membalas.


 Ada banyak sarana dalam kehidupan yang dapat Tuhan pakai untuk
 menumbuhkan kehidupan rohani kita. Salah satunya adalah tatkala Dia
 mengizinkan "gangguan" atau ujian yang tak mengenakkan kita. Penulis
 kitab Ibrani menjelaskan alasannya, yaitu supaya kita dapat melatih
 dan mengasah karakter menjadi lebih sempurna di tengah tantangan
 (ayat 4). Juga, agar kesabaran kita memperoleh kesempatan untuk
 bertumbuh (ayat 3 FAYH). Itu sebabnya, kita patut berbahagia apabila
 mengalami kesukaran (ayat 2). Tentu saja, saat kita mengalami ujian,
 kita kerap kali bimbang, tidak tahu harus berbuat dan bersikap
 seperti apa. Itu sebabnya, Firman Tuhan mengingatkan kita untuk
 tidak ragu meminta hikmat dari Tuhan (ayat 5-7). Hikmat dari Tuhan
 akan membuat kita lebih tenang dalam menghadapi ujian (ayat 8).


 Anda mengalami ujian yang tidak menyenangkan? Ujian dari Tuhan
 sesungguhnya menempa karakter kita. Berdoalah supaya kita terus
 berhikmat dalam menjalani ujian ini. --JIM

         "TUHAN MENGUJI SUPAYA KELAK DIA MEMAHKOTAI KITA."
                         -SANTO AMBROSIUS-

 Yakobus 1:2-8

Selasa, 15 Mei 2012

PERCAYA RAMALAN BINTANG?


 Orang kristiani membaca Horoskop, bolehkah? Barangkali sebagian
 menjawab: "Boleh saja, kan tidak memercayainya" atau "Ah, saya cuma
 iseng saja, kok. Tidak ada maksud mendalami, apalagi memercayai."
 Sebagian yang lain dengan tegas berkata tidak pada horoskop, karena
 itu artinya praktik ramal yang adalah dosa. Apa kata Alkitab tentang
 hal ini?



 Praktik ramal meramal sudah ada sejak zaman bangsa Israel. Tuhan
 mengingatkan mereka bahwa praktik-praktik semacam itu akan banyak
 dijumpai ketika mereka masuk negeri Kanaan (ayat 9, 14). Umat Tuhan
 haruslah mendengarkan suara Tuhan, dengan cara yang Tuhan tentukan
 (ayat 15). Meminta petunjuk pada dewa, arwah, roh peramal, orang
 mati, atau hal-hal lain di luar cara Tuhan, berarti pemberontakan
 terhadap Tuhan (ayat 11-12; bandingkan Imamat 19:26, 31). "Sebab
 setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan"
 (ayat 12).



 Masalah horoskop jauh melampaui soal boleh atau tidak boleh membaca.
 Ini masalah hati yang berpaut pada Tuhan sebagai satu-satunya
 otoritas dalam hidup. Kita perlu menyelidiki hati: mengapa saya
 lebih banyak mencari petunjuk akan masa depan di luar firman Tuhan?
 Tidakkah itu berarti saya meragukan petunjuk-Nya? Waspadalah! Hal
 itu tidak sepele di mata Tuhan! Jangan pula merasa sudah benar jika
 kita tak pernah membaca horoskop. Bisa jadi kita tidak membaca
 karena tidak ingin dipandang negatif, namun sebenarnya kita juga
 mencari petunjuk dalam hal-hal lain. Hati yang berpaut kepada ilah
 lain, itulah kekejian bagi Tuhan. --NDR

              PANCANGKAN TINGGI-TINGGI TIANG KEKUDUSAN
        UNTUK MENOLAK SEGALA KEKEJIAN YANG MENDUKAKAN TUHAN.

  Ulangan 18:9-22