Selasa, 15 Mei 2012

PERCAYA RAMALAN BINTANG?


 Orang kristiani membaca Horoskop, bolehkah? Barangkali sebagian
 menjawab: "Boleh saja, kan tidak memercayainya" atau "Ah, saya cuma
 iseng saja, kok. Tidak ada maksud mendalami, apalagi memercayai."
 Sebagian yang lain dengan tegas berkata tidak pada horoskop, karena
 itu artinya praktik ramal yang adalah dosa. Apa kata Alkitab tentang
 hal ini?



 Praktik ramal meramal sudah ada sejak zaman bangsa Israel. Tuhan
 mengingatkan mereka bahwa praktik-praktik semacam itu akan banyak
 dijumpai ketika mereka masuk negeri Kanaan (ayat 9, 14). Umat Tuhan
 haruslah mendengarkan suara Tuhan, dengan cara yang Tuhan tentukan
 (ayat 15). Meminta petunjuk pada dewa, arwah, roh peramal, orang
 mati, atau hal-hal lain di luar cara Tuhan, berarti pemberontakan
 terhadap Tuhan (ayat 11-12; bandingkan Imamat 19:26, 31). "Sebab
 setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan"
 (ayat 12).



 Masalah horoskop jauh melampaui soal boleh atau tidak boleh membaca.
 Ini masalah hati yang berpaut pada Tuhan sebagai satu-satunya
 otoritas dalam hidup. Kita perlu menyelidiki hati: mengapa saya
 lebih banyak mencari petunjuk akan masa depan di luar firman Tuhan?
 Tidakkah itu berarti saya meragukan petunjuk-Nya? Waspadalah! Hal
 itu tidak sepele di mata Tuhan! Jangan pula merasa sudah benar jika
 kita tak pernah membaca horoskop. Bisa jadi kita tidak membaca
 karena tidak ingin dipandang negatif, namun sebenarnya kita juga
 mencari petunjuk dalam hal-hal lain. Hati yang berpaut kepada ilah
 lain, itulah kekejian bagi Tuhan. --NDR

              PANCANGKAN TINGGI-TINGGI TIANG KEKUDUSAN
        UNTUK MENOLAK SEGALA KEKEJIAN YANG MENDUKAKAN TUHAN.

  Ulangan 18:9-22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar