Sabtu, 30 Juni 2012

MANDAT MEMENUHI BUMI


 Salah satu cara pertambahan jemaat secara alamiah adalah dengan
 beranak cucu. Beberapa teman sangat yakin bahwa ini adalah mandat
 Kejadian 1:28. Jemaat yang tidak menikah dan beranak cucu sepertinya
 tidak menaati perintah Tuhan. Benarkah demikian?


 Jika diperhatikan konteksnya, perintah Tuhan ini diberikan setelah
 manusia diciptakan menurut gambar Allah (ayat 26). Bandingkanlah
 dengan gambaran Wahyu 5:9, yang menunjukkan ada umat Tuhan dari
 segala suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, yang memerintah sebagai
 raja di bumi. Rencana Tuhan tidak berubah. Sejak semula Tuhan
 menghendaki manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya itu memenuhi
 dan menguasai bumi. Namun, sejak kejatuhan manusia dalam dosa,
 mandat ini tak lagi semudah "beranak cuculah dan bertambah banyak".
 Mengapa? Karena itu hanya akan memenuhkan bumi dengan gambar-gambar
 Allah yang rusak. Gambar Allah yang sempurna dinyatakan dalam
 Pribadi Kristus. Dan, mandat agung yang diberikan-Nya adalah:
 "Jadikanlah semua bangsa murid-Ku." (Matius 28:19-20). Inilah mandat
 untuk memulihkan kembali gambar-gambar Allah yang rusak di seluruh
 bumi.


 Dalam terang pemahaman itu, bisa saja kita beranak cucu namun tidak
 sedang mengerjakan mandat Tuhan. Kita dipanggil untuk memenuhi bumi
 dengan "gambar-gambar Allah" yang telah dipulihkan, yaitu
 "murid-murid Kristus". Hal itu dapat dilakukan baik dengan cara
 berkeluarga dan mendidik anak-anak yang dikaruniakan Tuhan untuk
 menjadi serupa Kristus, atau dengan memuridkan orang lain di luar
 keluarga. Benarkah Anda sudah ikut ambil bagian dalam mengerjakan
 mandat Tuhan ini? --ELS

           BERANAK CUCU MENAMBAH JEMAAT SECARA KUANTITAS.
  MENJADIKAN ORANG MURID KRISTUS MENAMBAH JEMAAT SECARA KUALITAS.

  Kejadian 1:26-31

Rabu, 27 Juni 2012

PEKERJA KATEGORI IV


 Ed Silvoso, penulis Anointed for Business, membedakan empat jenis
 orang percaya dalam dunia kerja. Kategori I adalah orang yang hanya
 bekerja untuk mencari uang. Kategori II merupakan orang yang bekerja
 dengan prinsip-prinsip kebaikan kristiani. Kategori III terdiri dari
 orang yang mencari Tuhan dan pimpinannya dalam pekerjaan. Kategori
 IV yaitu mereka yang mentransformasikan dunia kerjanya bagi Kristus.
 Termasuk kategori yang manakah Anda?


 Nehemia adalah seorang pekerja, seorang bupati di tanah Yehuda (ayat
 15). Ia bukanlah seorang nabi, imam, atau rohaniwan. Akan tetapi, ia
 peduli terhadap pekerjaan Tuhan di puing-puing kota dan masyarakat
 Yerusalem. Ia menangkap rencana Tuhan di dalam hatinya (Nehemia
 2:12, 7:5), lalu bergerak mempersembahkan doa, waktu, tenaga, bahkan
 seluruh hidupnya bagi Tuhan melalui pekerjaannya. Pasal yang kita
 baca memberikan salah satu catatan tentang pengaruh kehadirannya dan
 kesepenuhan hatinya untuk mentransformasi masyarakat yang sedang
 dibangun kembali dari pembuangan. Kisah Nehemia menjadi contoh
 pekerja kategori IV.


 "Kegerakan dalam dunia kerja memiliki potensi yang sangat besar
 karena menjangkau kelompok orang yang memiliki kuasa untuk melakukan
 perubahan dalam masyarakat, " kata Peter Wagner. Ketika orang yang
 bekerja di bidang pemerintahan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya
 mulai menangkap tujuan Tuhan dan menyerahkan diri untuk dipakai
 sepenuhnya, kita akan melihat perubahan-perubahan besar yang
 memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Jadilah bagian di
 dalamnya. --JOO

       SUDAHKAH KEHADIRAN KITA DI TEMPAT KERJA MEMBAWA ORANG
         MENGENAL PRIBADI TUHAN DAN MENGALAMI KARYA TUHAN?

 Nehemia 5

Selasa, 26 Juni 2012

MAU JADI APA?


 Waktu kita masih kecil, orang sering menanyakan: "Kalau besar
 nanti mau jadi apa?" Pertanyaan yang sama juga terus mengejar kita
 sepanjang menempuh studi di SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi. Kita
 terus bertanya pada diri sendiri, "Apa yang akan saya lakukan di
 masa depan?" Pekerjaan seperti apa yang tepat bagi saya?" Pada masa
 paruh baya, pertanyaan tersebut masih ada, "Apakah ini saatnya untuk
 berganti pekerjaan? Apakah saya mau melakukan pekerjaan ini
 sepanjang sisa hidup saya?" Banyak bagian hidup kita yang berkenaan
 dengan pertanyaan tentang panggilan hidup dan pekerjaan.


 "Panggilan" menyiratkan adanya seseorang yang memanggil. Tuhan
 adalah Pribadi yang memanggil, menunjuk (ayat 2), dan menetapkan
 (ayat 6). Bagaimana mengetahui panggilan-Nya bagi pekerjaan kita?
 Dengan mengenali rancangan-Nya di dalam diri kita: "Dalam hati
 setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian" (ayat 6). Bagi Bezaleel
 dan Aholiab itu berarti menjadi pengrajin emas, perak, tembaga, batu
 permata, dan kayu (ayat 3-5). Tuhan bertujuan membangun Kemah
 Pertemuan dan segala perkakasnya (ayat 7-11), keahlian yang Dia
 berikan merupakan cara mewujudkannya. Tuhan bertujuan menghadirkan
 kerajaan-Nya di tengah dunia, pekerjaan adalah cara kita mengambil
 bagian di dalamnya.


 Tuhan tak merancang kita secara acak, tetapi dengan maksud tertentu.
 Dia membentuk keterbebanan, kemampuan, dan kepribadian kita agar
 kita dapat menunaikan pekerjaan yang diperuntukkan bagi kita. Jika
 Anda sedang menggumulkan panggilan pekerjaan, mari mengenali dan
 mengikuti rancangan-Nya melalui evaluasi diri yang jujur dan nasihat
 orang lain yang mengenal kita. --JOO

   APAKAH PANGGILAN SAYA DI DALAM PEKERJAAN TUHAN DI DUNIA INI,
            SEHINGGA MELALUINYA TUHAN PALING DIMULIAKAN?

  Keluaran 31:1-11

SATU MAJIKAN


 Ada seseorang yang melakukan pengamatan menarik terhadap catatan
 Alkitab tentang pelayanan Yesus. Dari 132 pemunculan Yesus secara
 publik, 122 di antaranya di tengah dunia kerja. Dari 52 perumpamaan
 yang diajarkan Yesus, 45 memiliki latar dunia kerja. Dari 40
 intervensi ilahi yang dicatat di Kisah Para Rasul, 39 terjadi di
 dunia kerja. Yesus memanggil 12 murid dari dunia kerja, bukan
 rohaniwan, untuk membangun gereja-Nya.


 Sejak awal mula penciptaan hingga langit dan bumi yang baru,
 kisah-kisah Alkitab memberikan perhatian yang besar pada dunia
 kerja. Dalam surat Paulus yang sedang kita renungkan dan dalam
 surat-suratnya yang lain, pengajaran yang disampaikannya kerap
 diikuti penerapan dalam dunia kerja. Diingatkan kepada hamba-hamba
 dan tuan-tuan "sama-sama mempunyai satu majikan, yaitu Tuhan" (ayat
 9 BIS). Konsekuensinya, kita melayani dengan ketulusan dan dengan
 segenap hati, dengan ketaatan pada kehendak-Nya (ayat 5-6), dengan
 pengharapan akan penghargaan dari-Nya (ayat 8). Perlu diperhatikan
 bahwa di sini Paulus tidak sedang berbicara tentang aktivitas
 gerejawi, melainkan tentang pekerjaan sehari-hari.


 Setiap pekerjaan bisa menjadi suatu ibadah rohani, jika kita
 melakukannya bagi Tuhan. Sebaliknya, setiap pelayanan bisa menjadi
 suatu kegiatan sekuler, jika kita tidak melakukannya bagi Tuhan. Di
 tengah kesibukan dan tantangan dalam pekerjaan Anda hari ini,
 ambillah waktu sejenak untuk menyelidiki hati: "Untuk siapakah saya
 melakukan semuanya ini? Kehendak siapakah yang sedang saya layani?"
 --JOO

   KETIKA MEMASUKI TEMPAT KERJA, KITA MEMASUKI LADANG PELAYANAN.
 
 Efesus 6:1-9

Bebas dari Utang


Kemiskinan adalah kekurangan uang atau kepemilikan material. Kemiskinan biasanya disertai dengan adanya kewajiban untuk membayar utang pada pihak lain. Utang, entah dihubungkan dengan kemiskinan atau tidak, adalah suatu bentuk perbudakan. Namun dengan mengikuti prinsip Tuhan, kita bisa menghancurkan ikatan kemiskinan dan utang.

Yang pertama dari semuanya, Anda harus memiliki komitmen pribadi terhadap keuangan, keluarga, dan Tuhan. Setuju untuk hidup dengan prinsip Tuhan dan mencari tahu apa yang Tuhan katakan untuk Anda dan situasi Anda. Anda harus benar-benar jujur tentang kesalahan dan kekurangan dalam hidup Anda, masa lalu ataupun saat ini yang mungkin menyebabkan Anda terikat dengan masalah utang. Untuk membebaskan diri dari kesukaran, Anda harus mengetahui apa yang membuat Anda berada di tempat itu.

Langkah kedua, lakukan semua yang Anda dapat lakukan untuk mengerti prinsip Tuhan. Firman Tuhan dalam Hosea 4:6 menyebutkan "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu."

Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah (Sumber pengetahuan). Ada banyak orang percaya yang tidak memunyai konsep tentang prinsip kerajaan Tuhan. Mereka tidak memiliki pengertian hukum-hukum Tuhan yang berhubungan dengan kemakmuran materi atau juga hak istimewa mereka sebagai anak-anak Tuhan. Akibat kekurangan pengetahuan ini, mereka menderita.

Orang yang berutang, atau dalam kemiskinan khususnya, amat membutuhkan pemahaman atas peraturan dalam kerajaan Tuhan yang dikatakan sebagai hukum Tabur Tuai. Ini adalah hukum sebab akibat, hukum aksi reaksi. Dalam area keuangan, hukum ini amat sederhana. Seperti yang dituliskan dalam Lukas 6:38, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Ketika seseorang mulai "memberi sesuatu" untuk pekerjaan Tuhan dan untuk mereka yang miskin dan kurang beruntung, maka Tuhan juga mulai memberi sesuatu bagi orang itu. Tanpa menghiraukan beban utang, seseorang seharusnya memberikan nilai minimum 10 persen dari pendapatannya pada Tuhan. Bahkan, jikalau Anda ada dalam level orang berpendapatan kurang atau miskin, Anda masih memunyai sesuatu yang bisa Anda berikan pada Tuhan. Mulailah dari mana Anda berada. Jangkaulah orang-orang yang kurang beruntung dibanding Anda dengan belas kasihan. Sebagai prioritas pertama, ambillah posisi untuk bisa memberikan kasih, waktu, energi, dan uang Anda untuk orang lain meski itu hanya sejumlah kecil saja.

Selanjutnya, tetapkan anggaran yang realistis. Kebanyakan orang tidak memunyai anggaran, dan mereka membelanjakan tanpa rencana ataupun kendali. Bagaimanapun level pendapatan Anda, Anda harusnya menetapkan anggaran yang sudah termasuk satu jenis atau lebih pemberian khusus, plus persembahan pada Tuhan yang bisa dalam bentuk bantuan bagi mereka yang kurang beruntung (Maleakhi 3:10). Setelah menetapkan selain persembahan, tetapkan rencana yang realistis untuk membayar utang Anda. Pergilah ke kreditor Anda dan dapatkan persetujuan di mana mereka akan menerima jadwal pembayaran utang Anda. Buat pengertian bahwa Anda tidak dapat membayar lebih daripada jumlah yang telah ditentukan, dan mereka biasanya akan menerima rencana Anda.

Sekali Anda dapat melakukan hal itu, Anda harus memutuskan dalam benak Anda bahwa tidak akan ada lagi akumulasi utang dalam hidup Anda. Anda tidak dapat kembali lagi pada kehidupan yang menurut pikiran Anda. Buatlah janji pada Tuhan bahwa Anda tidak akan membeli apa pun dengan cara kredit, dan gaya hidup Anda akan terbatas sesuai dengan pendapatan Anda. Ini memerlukan kepastian mental dan komitmen spiritual. Itu mungkin membutuhkan waktu 1, 2 atau 5 tahun, namun Anda akan keluar dari lilitan utang.

Telah dianjurkan oleh pengusaha yang bijaksana bahwa ada bagian dari pendapatan yang seharusnya dipakai untuk rekreasi. Seharusnya ada waktu dalam satu bulan ketika keluarga dapat keluar dari tekanan kehidupan. Mungkin itu berupa piknik di taman, perjalanan untuk memancing, atau mungkin bermalam di hotel atau tempat penginapan. Rekreasi dapat membantu Anda keluar dari tekanan yang konstan dan membiarkan pikiran Anda mengalami penyegaran dalam Tuhan.

Selain rekreasi, Anda juga direkomendasikan untuk melakukan istirahat Sabat. Anda tidak dapat bekerja tujuh hari seminggu. Harus ada satu hari dalam minggu yang Anda dedikasikan untuk Tuhan, untuk memikirkan tentang Dia, berdoa pada-Nya, mempelajari firman-Nya, dan beristirahat. Semua ini diperlukan untuk menyiapkan pikiran Anda dan juga roh Anda untuk memenangkan pertempuran hidup ini.

Setelah itu, dengan semua yang terjadi dengan hidup Anda, Anda perlu memperbarui iman Anda kepada Tuhan. Tuhan adalah Sumber. Kala Anda memberi sesuatu kepada Dia dan memercayai-Nya, Tuhan akan membawa Anda dari perbudakan utang dan masuk dalam berkat Tuhan. Tuhan akan membuka pintu untuk Anda dan memberikan Anda konsep dan gagasan untuk menolong Anda memenangkan situasi Anda. Anda harus percaya ini dan berharap untuk melihat jawaban-Nya lebih daripada melihat manusia sebagai sumber Anda. Tuhan itu sumber Anda.

Setiap hari, ucapkan kata-kata itu dengan penuh keyakinan. Katakan dengan keras bahwa Anda akan terbebas dari utang dan bahwa Tuhan berencana meletakkan Anda dalam posisi yang berbeda. Ingatlah firman Tuhan yang menuliskan kata-kata seperti ini: "Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan." (1 Samuel 2:8)

Dengan kerangka berpikir demikian, Anda seharusnya ada dalam daerah yang benar. Mungkin membutuhkan waktu tahunan untuk membayar utang Anda. Dalam contoh yang saya ketahui, rata-rata dalam hitungan bulanan saja utang Anda akan terbayar. Tapi mungkin membutuhkan waktu 3, 4, atau bahkan 5 tahun. Anda akan menang dalam pertempuran jikalau Anda menggunakan senjata yang Tuhan sudah buat yang sesuai dengan Anda! Anda akan terbebas dari utang dan kemiskinan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Mitra CBN
Alamat URL: http://jawaban.com/index.php/mitra/detail/id/11/news/071116173436/limit/0
Judul asli artikel: Keluar dari Hutang dan Kemiskinan
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 24 Mei 2012

Senin, 25 Juni 2012

MENJADI CERMIN BAPA


 Kita diciptakan oleh Tuhan Yang Agung dan Besar agar kita hidup
 untuk kemuliaan-Nya. Inilah salah satu pengajaran yang melekat kuat
 di benak John Piper melalui kehidupan bapaknya. Saat ibunya
 meninggal karena kecelakaan, John menemani sang bapak yang luka
 parah di ambulans. Di sela tangis menahan rasa sakit, ia berbicara
 tentang Roma 8:28 dan mengajar John bahwa Tuhan memegang kendali
 atas segala situasi. Tak malu dengan tubuhnya yang pendek, sang
 bapak juga mengajar John mensyukuri dan tidak menyia-nyiakan
 rancangan Tuhan atas dirinya.



 Sesuai Efesus 6:1, John memberi penghormatan publik kepada bapaknya
 dengan menceritakan teladan-teladan imannya di tengah jemaat yang ia
 gembalakan. Melalui hal itu ia menginspirasi banyak bapak untuk
 menjalani hidup yang layak dihormati oleh anak-anaknya, dan mengajak
 orang untuk memandang Pribadi Tuhan sebagai Bapak yang sempurna. Ya,
 menjadi bapak adalah sebuah panggilan yang indah, karena status
 tersebut mencerminkan Pribadi Tuhan sebagai Bapak di surga. Itu
 sebabnya setiap bapak diminta mendidik anak-anaknya "di dalam ajaran
 dan nasihat Tuhan" (ayat 4), bukan ajaran dan nasihatnya sendiri.



 Memperingati Hari Ayah, marilah kembali bersyukur kepada Tuhan yang
 berkenan menjadi Bapak kita. Bapak-bapak di dunia barangkali
 mengecewakan, tetapi tidak dengan Bapa di surga. Dia menerima dan
 mengasihi kita sepenuhnya, ajaran dan nasihat-Nya sempurna. Mari
 mendoakan para bapak yang kita kenal, agar dapat mendidik
 keluarganya dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Dan, mari memberikan
 penghormatan kepada mereka yang telah memberkati kita dengan hidup
 sebagai cerminan Bapa di surga. --ELS

           GENERASI YANG MENGASIHI DAN MENGHORMATI TUHAN
         DIBENTUK OLEH PARA ORANGTUA YANG MENCERMINKAN-NYA.

  Efesus 6:1-4

CINTA YANG DITOLAK

 Salah satu topik yang saya dan teman-teman tidak bosan bicarakan
 ketika kuliah dulu adalah tentang bagaimana memulai berpacaran. Kami
 memiliki kecemasan yang sama, karena di usia yang cukup pantas untuk
 berpacaran itu, tidak seorang pun di antara kami memiliki pacar.
 Sering saya bertanya dalam hati, apakah itu berarti saya tidak cukup
 menarik? Sekarang saya menyadari bahwa sebetulnya waktu itu saya
 takut ditolak sehingga tidak berani mendekati teman perempuan.



 Menyatakan kasih selalu mengandung risiko ditolak. Kondisi yang
 ekstrem dialami Kristus. Kasih-Nya yang besar kepada manusia
 ditanggapi dengan kebencian besar (ayat 18), yang baru puas jika
 Yesus disalib dengan sangat keji. Dunia tidak hanya membenci Yesus,
 tetapi juga murid-murid-Nya (ayat 19-20). Secara khusus Yesus
 mengungkapkan hal ini agar murid-murid-Nya tidak terkejut menghadapi
 penganiayaan yang pasti akan datang, dan tegar dalam kehadiran Bapa
 dan penghiburan Roh Kudus (ayat 23-24, 26).



 Yesus meminta setiap orang percaya mengisahkan dan menyatakan
 kasih-Nya (ayat 27). Namun, sama seperti kisah cinta saya, kerinduan
 kita untuk memberitakan anugerah keselamatan Tuhan sering terhalang
 rasa takut ditolak. Sebagai pengikut Kristus, kita tak punya
 pilihan. Sekalipun kita sudah bersaksi dengan berhikmat dan tidak
 ada hal buruk yang kita lakukan, orang masih bisa membenci kita
 karena nama Yesus (ayat 21). Apa tindakan kita? Bersukacitalah
 karena hal itu meneguhkan bahwa kita bukan dari dunia tetapi milik
 Kristus (ayat 19-21). Dan teruslah bersaksi. --HEM

           TETAPLAH MENGASIHI SESAMA DENGAN TULUS HATI,
            MESKI ORANG YANG KITA KASIHI BALAS MEMBENCI.

  Yohanes 15:18-27