Rabu, 26 Januari 2011

Tanda diampuni

Pernahkah Anda mengasihi seseorang sedemikian rupa sehingga Anda
bersedia melakukan apa saja untuk dirinya? Biasanya hal itu kita
temukan pada pasangan yang sedang jatuh cinta. Mereka akan
bersedia melakukan apa saja untuk membahagiakan pasangannya,
sehingga berfalsafah "Gunung kan kudaki, laut pun kan
kuseberangi".

Namun perempuan yang dicap pendosa dalam bacaan hari ini, meminyaki
kaki Yesus bukan karena adanya perasaan kasih seorang perempuan
kepada seorang laki-laki. Sebenarnya tidak mudah bagi perempuan
dengan reputasi semacam itu untuk masuk ke dalam rumah seorang
Farisi (37). Ia butuh keberanian untuk mengekspresikan kasihnya
kepada Yesus. Begitu terharu hatinya ketika menjumpai Yesus
sehingga ia menangis dan air matanya membasahi kaki Yesus.
Menyadari hal itu, ia menyeka kaki Yesus dengan rambutnya (38).
Begitu besar penghormatannya kepada Yesus sampai-sampai ia
merelakan rambutnya difungsikan bagai kain lap pembersih. Ia juga
meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi untuk rambut (46). Seolah
minyak wangi itu hanya layak dipakai untuk mengurapi kaki Yesus.
Betapa besar penghargaannya terhadap Yesus.

Ini berbeda dari perlakuan Simon terhadap Yesus. Sebagai tuan rumah,
seharusnya Simon membasuh kaki Yesus, mencium Dia sebagai ucapan
salam, lalu meminyaki kepala Yesus (44-46). Maka waktu Simon
meragukan kenabian Yesus karena menerima perlakuan perempuan
pendosa itu (39), Yesus mengajar melalui suatu perumpamaan bahwa
orang yang banyak kesalahannya, ketika diampuni akan lebih besar
rasa syukurnya.

Kita tentu tidak perlu berbuat dosa lebih banyak agar ketika diampuni
akan mengasihi Tuhan lebih besar. Yang kita perlukan adalah lebih
menyadari status kita sebelumnya sebagai orang berdosa yang telah
menerima kasih karunia yang begitu besar dari Tuhan hingga kita
diselamatkan. Bila Anda sudah menyadarinya, nyatakanlah syukur
yang besar itu dengan ekpresi kasih yang besar pula. Apa yang akan
Anda lakukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar