Senin, 21 Februari 2011

PERCAYA DENGAN SEGENAP HATI

Seorang mahasiswa kehilangan sepeda motornya ketika tengah
berkunjung ke indekos temannya. Si pemilik indekos, karena merasa
ikut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, menyarankan agar si
mahasiswa menemui paranormal terkenal yang ada di daerah itu. Namun,
men-dengar saran itu, ia menjawab, "Ibu, saya menaruh percaya kepada
Yesus. Saya lebih baik kehilangan sepeda motor saya daripada
bertanya ke paranormal." Sebuah pernyataan yang tentu tak mudah
dijalankan.

Penulis Amsal meminta kita menaruh percaya kepada Tuhan. Kata
"percaya" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yakin benar
atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan sese-orang atau
sesuatu (bahwa seseorang atau sesuatu itu akan dapat memenuhi
harapannya). Dengan demikian, percaya kepada Tuhan berarti yakin
benar pada kemampuan Tuhan, bahwa Dia dapat memenuhi apa yang kita
harapkan. Bahwa Dia dapat diandalkan, kapan pun dan di mana pun.
Selanjutnya, penulis Amsal mengatakan bahwa percaya yang dimaksud
adalah percaya dengan sege-nap hati. Artinya, percaya yang juga
dibarengi dengan kehendak untuk memasrahkan diri secara penuh kepada
maksud dan rencana Tuhan.

Percaya tentu memerlukan dasar. Penulis Ibrani mengatakan bahwa
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, sampai
selama-lamanya (Ibrani 13:8). Ayat tersebut menjadi peneguhan bagi
kita bahwa Yesus layak dipercaya dan diandalkan karena Dia tidak
berubah. Jika demikian, dalam kehidupan kita sehari-hari-menjalankan
bisnis, karier, pergaulan, kepemilikan atas sesuatu, kepada siapakah
dan dalam apakah kita menaruh percaya? --SS

KUASA KRISTUS LEBIH BESAR DARI SEGALA KUASA LAIN
MAKA TAK USAH MENCARI PERTOLONGAN DI TEMPAT LAIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar