Minggu, 27 Maret 2011

Putus asa? Pasti tidak!

Apakah Anda ingat kisah Elia saa ia melarikan diri karena ancaman
Izebel, ratu Israel yang jahat itu? Saat ditanya Allah mengapa ia
melarikan diri, Elia menjawab: "…orang Israel meninggalkan
perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh
nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih
hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku" (1Raj. 19:10, 14).

Perasaan seperti itulah yang tampak dari ucapan pertama pemazmur (2).
Pemazmur merasa sendirian di tengah umat yang berontak kepada
Tuhan. Yaitu umat yang penuh dusta dan kecurangan. Sikap mereka
yang tidak lagi mengenal takut akan Tuhan semakin menjadi-jadi
dengan penindasan yang mereka lakukan terhadap orang-orang lemah
dan miskin.

Permohonan pemazmur agar Tuhan segera menolong, dijawab langsung oleh
Tuhan (6). Tuhan menjanjikan pertolongan bagi orang yang percaya
dan berharap kepada-Nya. Oleh karena itu, pemazmur bangkit dari
perasaan khawatirnya. Ia percaya bahwa janji Tuhan dapat dipegang.
Janji Tuhan teruji bahkan melampaui pengujian logam yang
berulangkali untuk memastikan kemurniannya (7; bandingkan dengan
Tuhan menguji manusia di Mazmur 11; lihat renungan kemarin).

Jangan putus asa, walaupun Anda merasa berjuang sendiri dalam
menegakkan keadilan dan kebenaran, sementara orang lain sudah
menyerah. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji dan Ia
tidak pernah terlambat bertindak. Pada waktu-Nya, kejahatan akan
dihancurkan dan orang jahat akan dihukum. Sebaliknya, orang yang
bersandar penuh pada Tuhan akan mengalami pembebasan sejati.

Kita yang sudah mengalami pertolongan Tuhan, kiranya menjadi
kepanjangan tangan Allah untuk menghibur sesama yang hilang asa
dan putus harap. Nyatakan dengan penuh keyakinan, bahwa Tuhan
memperhatikan dan akan bertindak pada waktu-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar