Minggu, 26 Juni 2011

MELIHAT TUHAN

Setiap Minggu Eko beribadah, tetapi hatinya tetap terasa jauh dari
Tuhan. "Saya tidak mendapat apa-apa, " katanya. Semula hal itu ia
kira terjadi karena khotbah dan nyanyian ibadah yang tidak
menyentuh. Ia pun berpindah-pindah gereja, menyimak khotbah para
pengkhotbah ternama. Namun, hasilnya sama saja. Akhirnya ia sadar,
rasa jauh itu muncul karena hatinya yang tidak lurus. Sikap suka
mencela, suka mengkritik, merasa "sudah tahu" dan sombong rohani
membuatnya tidak puas saat beribadah di mana pun!

Menurut Yesus, hanya orang yang suci hatinya bisa melihat Allah.
Kata "suci" berarti murni. Bersih. Tidak bercampur dengan apa pun.
Hati yang suci mempunyai motivasi murni. Tidak mendua. Semata-mata
ingin memuliakan Tuhan. Apabila orang beribadah dengan hati suci dan
murni, ia pasti akan mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara
pribadi. Entah lewat firman, nyanyian, bahkan ketika berdiam diri
sekalipun. Sebaliknya, tanpa kesucian hati, ibadah menjadi sia-sia.
Lihatlah Ananias dan Safira. Keduanya memberi persembahan istimewa.
Menjual tanah untuk Tuhan, tetapi tidak dengan hati suci. Mereka
memberi sambil pamer diri. Para rasul bahkan dibohongi soal jumlah
yang dipersembahkan. Akibatnya, mereka tidak melihat Tuhan, malah
dihukum Tuhan!

Apakah Anda sering merasa tidak puas ketika beribadah di gereja?
Daripada menyalahkan apa dan siapa, periksalah diri sendiri.
Sudahkah Anda beribadah dengan kesucian hati? Jika "ya", Anda tidak
memerlukan khotbah hebat atau tata ibadah yang luar biasa untuk bisa
bertemu Tuhan. Baru saja masuk ke rumah Allah, Anda sudah akan
disapa dan berjumpa dengan-Nya! --JTI

JAGALAH KEMURNIAN HATI
MAKA ALLAH TAK AKAN LAGI TAMPAK BERSEMBUNYI

Kisah Para Rasul 5:1-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar