Selasa, 28 Juni 2011

PERTOBATAN SEJATI

Apa bedanya bertobat dan menyesal? Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa penyesalan adalah pengakuan yang menyatakan bahwa
kita telah salah langkah. Sementara itu, pertobatan adalah pengakuan
ditambah sikap rela memperbaiki kesalahan, dengan cara kembali
tunduk pada perintah-perintah Allah. Pertobatan tanpa kesediaan
untuk memperbaiki diri bukanlah pertobatan, melainkan baru
penyesalan.

Untuk lebih memahami perbedaan keduanya, mari kita menyimak kisah
yang ditulis dalam Ulangan 1 ini. Allah memerintahkan bangsa Israel
untuk pergi dan menduduki pegunungan Amori (1:7), tetapi mereka
menolaknya. Walaupun bangsa Israel memiliki alasan (1:28), jelas
bahwa hal ini merupakan pemberontakan terhadap Allah, Sang Pemberi
perintah. Dan, pemberontakan tersebut akhirnya mendatangkan
penghukuman bagi mereka. Akan tetapi, ternyata berita penghukuman
dari Allah tersebut tidak membawa mereka pada pertobatan, tetapi
hanya sampai pada titik penyesalan. Mereka mengaku salah dan dengan
emosional menyatakan hendak memperbaiki kesalahan dengan menyatakan
diri siap untuk berperang. Akan tetapi, kali ini Allah melarang
mereka untuk maju berperang. Ironisnya, sekali lagi mereka tidak mau
mendengar dan taat pada perintah Allah.

Pertobatan tanpa disertai kesediaan untuk taat kepada Allah adalah
pertobatan yang semu. Jadi, pertobatan bukanlah sekadar mengaku
perbuatan-perbuatan salah lalu dengan emosional berupaya memperbaiki
kesalahan tersebut. Pertobatan yang sejati hanya terjadi apabila
kita bersedia merendahkan dan menundukkan diri kita kembali di
hadapan Allah --RY

BERHATI-HATILAH DENGAN PERTOBATAN YANG EMOSIONAL
KARENA JANGAN-JANGAN PERTOBATAN ITU PALSU

Ulangan 1:41-46

--
Sending from Thunderbird
http://hosana11.blogspot.com
twitter @ubalduseddy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar