Kamis, 07 Juli 2011

SOK TAHU

Seorang anak kecil sedang menyusun puzzle bergambar seekor gajah.
Tubuhnya sudah tersusun. Tinggal ekor dan belalainya. Di tangannya
ada sekeping gambar sesuatu yang berbentuk memanjang. Si anak
langsung meletakkan keping tersebut ke bagian ekor. Sayangnya,
bagaimanapun ia mencoba, keping itu tidak bisa masuk. Sang ayah
berusaha memberi tahu bahwa itu bukan ekor, melainkan belalai.
Namun, si anak membantah: ekorlah yang panjang. Jadi, teruslah ia
mencoba-coba meletakkan keping gambar belalai itu ke ekor si gajah.

Itulah yang terjadi kalau kita bersikap sok tahu. Dan, kadang kala
itu malah menjadi tindakan bodoh dalam pandangan orang lain. Lebih
baik apabila kita meneladani apa yang dilakukan Zakharia. Ia
mendapat penglihatan ilahi, tetapi tidak mengerti maknanya. Maka,
dengan polos ia menanyakan maknanya kepada malaikat. Menarik bahwa
malaikat tidak langsung menjawabnya. Malah memberikan pertanyaan
seolah-olah malaikat itu berharap Zakharia seharusnya sudah tahu.
Sangat manusiawi kalau saat itu Zakharia merasa harga dirinya
tersinggung sehingga berhenti bertanya atau bahkan bersikap sok
tahu. Namun, Zakharia tidak melakukan itu. Ia tidak berusaha
menebak-nebak, apalagi berpura-pura tahu. Melainkan dengan rendah
hati ia mengakui ketidaktahuannya. Ini dilakukannya sampai dua kali
(ayat 4, 11, 12).

Tidak bersikap sok tahu menegaskan karakter yang rendah hati dan mau
belajar. Agar berhasil dalam berbagai aspek kehidupan, inilah
sebenarnya yang terus kita perlukan. Lebih jauh lagi, Tuhan
menghargai sikap yang seperti ini --ALS

ORANG YANG MAU MAJU TAK HENTI BERTANYA
SEBAB ITU PASTI MENAMBAH PENGERTIAN YANG SUDAH IA PUNYA

Zakharia 4:1-14

--
Sending from Thunderbird Beta 5
http://hosana11.blogspot.com
follow me @ubalduseddy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar