Jumat, 07 Oktober 2011

Keserakahan

Calvin dalam tafsirannya mengutip Krisostomus, "Kalau orang sudah
serakah, kalau bisa, matahari pun akan dia ambil dari orang
miskin." Ayat 8 mengingatkan kita tentang kejadian yang ramai
menghiasi media-media massa kita. Orang yang sudah memiliki begitu
banyak kekayaan merasa masih perlu mengambil dari mereka yang
berkekurangan. Itulah ciri moralitas bangsa Israel yang harus
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

Sebenarnya, jika semua ladang dan rumah diambil sementara orang-orang
miskin tidak beroleh tempat untuk hidup, siapa yang akan
mengusahakan tanah itu? Siapa yang akan membeli produk yang ada
dan menjalankan roda perekonomian? Ayat 8-10 sangat logis dari
sudut pandang perekonomian. Roda perekonomian tidak berjalan
karena tidak ada sumber daya untuk mengerjakannya dan tidak ada
daya beli pada masyarakat.

Kejahatan orang Israel merambah kepada mentalitas mereka. Mereka hanya
ingin berfoya-foya dan menikmati hidup, tidak menggunakan waktu
untuk kegiatan bermakna. Hidup tidak dipandang sebagai harta yang
harus digunakan dengan bijaksana tapi sebagai lubang hitam yang
terus disodori dengan berbagai kesenangan tanpa pernah terpuaskan.
Pola pikir mereka bukanlah memproduksi dan mempersembahkan kepada
Tuhan melainkan mengkonsumsi dan mempersembahkan pada diri.

Tuhan tetaplah Yang Mahakudus dari Israel. Karakter-Nya nyata dengan
konsisten dalam segala keadaan. Tuhan akan menunjukkan siapa Dia
sesungguhnya, untuk meluruskan kebengkokan mereka dan membalikkan
kekacauan kepada ketertiban (16-17) sehingga mereka yang selama
ini berdelusi bahwa mereka baik-baik saja sekonyong-konyong
disadarkan bahwa mereka ada dalam masalah besar karena mengabaikan
kebenaran Tuhan (18-24).

Tuhan tidak berubah. Selama Dia masih bersabar, Dia masih berikan kita
kesempatan bertobat. Kesaksian macam apa yang ditunjukkan
kehidupan sosial kita?

Yesaya 5:8-24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar