Senin, 17 Juni 2013

TAK PERLU MINDER

Nats: Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." (1 Samuel 17:33)

Seorang dokter ditempatkan di rumah sakit terkenal, berdampingan dengan seorang dokter spesialis senior. Tentu saja, ia merasa minder. Apalagi dokter senior itu seakan memandangnya dengan sinis. Suatu saat ia berbicang-bincang dengan istri dokter senior itu. Ibu itu mendorongnya agar tidak minder, dan agar menggunakan kesempatan itu untuk menimba pengalaman dari suaminya. Hal itu pasti akan menjadi bekal yang berharga bagi kemajuan kariernya.

Daud juga dipandang sinis dan tidak dipercaya oleh orang lain ketika ia hadir dalam kancah peperangan orang Israel melawan orang Filistin. Bukan hanya dari kakak-kakaknya dan orang banyak yang ada pada saat itu, tetapi juga dari Raja Saul. Ia memang bukan prajurit; ia seorang gembala domba. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk menghadapi musuh yang merendahkan Allahnya. Allah pernah menyertainya dalam menaklukkan singa dan beruang di padang penggembalaan. Masakan Allah tidak sanggup menjatuhkan orang Filistin bermulut besar ini? Benarlah, dengan penyertaan Allah, Daud yang masih bocah berhasil menggulingkan Goliat.

Kemampuan kita adalah karunia Allah. Jangan meremehkannya. Manfaat kemampuan itu bukan ditentukan oleh usia atau pengalaman kita, melainkan oleh Tuhan. Ya, pengalaman yang sederhana sekalipun dapat dipakai-Nya untuk mencapai tujuan yang besar. Jangan biarkan pandangan sinis orang lain menghentikan langkah kita. Dalam penyertaan-Nya, kita dapat mendayagunakan kemampuan secara optimal. --Intan Grace

MENDAYAGUNAKAN KEMAMPUAN YANG KITA MILIKI
BERARTI MENGHARGAI KARUNIA YANG ALLAH PERCAYAKAN.

1 Samuel 17:12-39

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar