Sabtu, 27 Juli 2013

KELELUASAAN TUHAN

Nats: ... jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. (Yesaya 55:8)

Pada awal tahun 2008, suami saya, John, dinyatakan mengidap kanker kelenjar getah bening stadium IIIB. Banyak doa dinaikkan untuk kesembuhannya. Kami yakin bahwa Tuhan berkuasa melakukan hal yang mustahil menurut ukuran manusia. Firman-Nya meneguhkan iman kami. Setelah menjalani serangkaian kemoterapi, keadaan John semakin buruk dan penderitaannya bertambah parah. Pada 1 Juni 2008, dengan cara yang sungguh indah, ia meninggalkan dunia selamanya untuk memasuki kekekalan bersama Yesus. Meskipun permohonan agar John dipulihkan tak dikabulkan, kami percaya bahwa Tuhan telah mengaruniakan yang terbaik.

Rencana Tuhan tidak sama dengan rencana manusia (ay. 8). Begitu pula cara-Nya, sangat berbeda dari cara kita. Pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya jauh lebih besar, bagaikan jarak langit dari bumi (ay. 9). Bagaimana mungkin kita menuntut agar Tuhan mencocokkan agenda-Nya dengan agenda kita? Kita hanya mampu melihat sejauh mata memandang. Tidak tahu apa yang menanti sesudah belokan. Kita memiliki keterbatasan, sedangkan Tuhan tak terbatas. Mengapa kita tidak menyerahkan diri dan segala masalah kepada Dia?

Memang, tak selalu doa kita dijawab oleh Tuhan sesuai dengan harapan kita. Wewenang Tuhanlah untuk memberikan atau tidak memberikan yang kita pinta. Doa kita seyogyanya, "Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa." Dengan demikian, kita mempersilakan Tuhan bertindak dengan leluasa, bukannya memaksakan keinginan kita sendiri. --Wieke Suryantara

APABILA KITA MENYESUAIKAN DIRI DENGAN RANCANGAN TUHAN,
DAMAI SEJAHTERA AKAN MELIPUTI HATI KITA.

Yesaya 55:6-9

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar