Rabu, 31 Juli 2013

SIAP HIDUP, SIAP MATI

Nats: Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Filipi 1:21)

Orang-orang yang serius menjalani hidup akan senang dengan pepatah ini, "Hiduplah hari ini seolah-olah engkau akan mati esok hari." Sementara orang-orang yang sudah putus asa menghadapi hidupnya akan beralih pada pemikiran ini, "Bersenang-senanglah hari ini karena besok mungkin engkau sudah tidak ada lagi." Dua pandangan ini sebenarnya sama-sama menitikberatkan pentingnya hidup daripada mati.

Paulus punya cara pandang yang unik dalam melihat hidupnya. Baginya hidup dan mati sama-sama penting. Apa buktinya? Ia hidup untuk bersukacita menyaksikan pertumbuhan iman jemaat Filipi yang ia layani (ay. 3-11) dan rela menderita demi memberitakan Injil (ay. 12-17). Mengapa Paulus dapat menjalani hidupnya dengan sukacita meski menderita? Kuncinya adalah Kristus. Kristus memberikan makna baru baik pada kehidupan maupun kematian. Paulus menekankan bahwa bila ia hidup, ia ingin terus melayani dan berbuah bagi Kristus. Sebaliknya, apabila ia mati, ia memandangnya sebagai suatu keuntungan karena hal itu berarti ia berbahagia hidup bersama-sama dengan Kristus (ay. 18-26).

Dunia akan menuntun kita untuk hanya mementingkan hidup. Tetapi, Kristus telah mati dan bangkit agar kita mendapatkan jaminan hidup kekal setelah kita meninggalkan dunia ini kelak. Hidup seperti apakah yang kita hidupi saat ini? Sudahkah Kristus menjadi pusat hidup kita? Sudahkah kita merindukan hidup bahagia dalam kekekalan bersama Kristus kelak? --Eunike Agustin Butarbutar

KUALITAS HIDUP KITA DI DUNIA DITENTUKAN
OLEH KERINDUAN KITA AKAN TUHAN

Filipi 1:12-26

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar