Rabu, 27 November 2013

Bukan musimnya

Bacaan : Markus 11:12-14

Dalam perjalanan dari Betania ke Yerusalem bersama murid-murid-Nya, Yesus merasa lapar. Dari jauh, Dia melihat pohon ara yang rindang, lalu mendekatinya. Namun, ternyata Dia tidak mendapati buah di pohon itu. Yesus mengutuk bahwa tidak akan ada orang yang makan buahnya sampai selama-lamanya. Keesokan harinya, ketika mereka melintasi jalan yang sama, para murid terheran-heran menyaksikan bahwa pohon itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Uniknya, penulis Injil Markus mencatat bahwa saat itu bukanlah musim buah ara. Mengapa Yesus bertindak demikian?

Ketika musim semi tiba, pohon ara akan mengeluarkan daun-daun, sekaligus putik-putik yang bentuknya seperti buah kecil, yang dapat dimakan. Putik-putik ini akan rontok sebelum buah ara yang sesungguhnya keluar. Jika ada pohon ara yang mengeluarkan daun tetapi tanpa putik, berarti pohon itu tidak akan menghasilkan buah. Ia tidak akan berbuah selama-lamanya. Tidak ada gunanya ia hidup.

Banyak orang Kristen yang kelihatannya "rindang" dan melakukan berbagai rutinitas agama dengan rajin. Mereka sibuk dengan berbagai aktivitas kerohanian, namun hanya untuk memuaskan ego pribadi. Begitulah. Tanpa digerakkan oleh kasih, berbagai aktivitas tersebut hanya seperti daun-daun, bukan buah yang sejati (bandingkan dengan 1 Korintus 13:1-3). Padahal, kita hanya mungkin menghasilkan buah jika kita tinggal di dalam Kristus. Dialah yang akan mengalirkan kasih-Nya melalui kehidupan kita untuk mendatangkan kesejahteraan bagi sesama. --Hembang Tambun

            KITA TIDAK PERLU BERJUANG KERAS UNTUK BERBUAH;
         KITA PERLU BERJUANG UNTUK TINGGAL DI DALAM KRISTUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar