Minggu, 19 Januari 2014

MEMPERGUNJINGKAN PEMIMPIN

Nats: Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa? (Bilangan 12:9)

Suatu hari seusai kebaktian Minggu, saya pulang bersama beberapa teman. Awalnya kami berbincang santai tentang pekerjaan, tapi kemudian seorang teman tiba-tiba mengeluh tentang ibadah yang baru saja kami hadiri. "Khotbahnya terlalu lama, pelayan mimbar kemampuannya pas-pasan, " katanya. Tak saya sangka, teman-teman lain ikut menimpali dengan bersemangat. Saat saya diturunkan di rumah, semua orang di dalam mobil sedang asyik menggunjingkan kekurangan dan kelemahan para pemimpin dan pelayan di gereja.

Lidah adalah sesuatu yang buas, tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan (Yak. 3:8). Hal ini sungguh benar! Betapa sering kita, sadar atau tidak, menggunakan lidah untuk hal-hal yang tidak memuliakan Tuhan. Perbincangan yang santai dengan mudah bergeser menjadi pergunjingan, membicarakan kekurangan orang lain, termasuk para pemimpin: atasan di tempat kerja, pemimpin dan pelayan di gereja, orangtua, dsb.

Para pemimpin adalah manusia yang juga memiliki kekurangan. Tetapi, kebiasaan mempergunjingkan mereka bukanlah sikap yang pantas bagi anak Tuhan. Miryam menerima ganjaran berat karena mengeluh tentang Musa di belakang punggungnya. Jika kita memiliki keberatan terhadap pemimpin, kita seharusnya mendoakan mereka. Jika perlu, kita dapat menemui mereka empat mata, menyampaikan masukan kita dengan penuh kasih, bukan malah menyebarkan gosip. Bukankah Amsal berkata, "Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi" (Ams. 27:5)? --Viona Wijaya /Renungan Harian

ANDA MENGETAHUI KELEMAHAN SEORANG PEMIMPIN?
JANGAN PERGUNJINGKAN, LEBIH BAIK DOAKAN MEREKA.

Bilangan 12:1-10

e-RH Situs: http://renunganharian.net
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar