Jumat, 14 Januari 2011

MURID, BUKAN SUPORTER

Banyak orang yang "gila" sepak bola memutuskan untuk menjadi
anggota fans club sebuah tim sepak bola. Biasanya mereka akan selalu
menonton tatkala tim yang didukungnya berlaga, entah langsung pergi
ke stadion ataupun melalui layar kaca. Yang menarik, biasanya mereka
juga suka memakai atribut tim kebanggaannya tersebut; mulai dari
kaos, selendang, sampai rela mengecat wajahnya dengan warna yang
identik dengan tim kesayangannya. Mereka bisa berpesta tatkala
timnya menang, juga sedih dan marah tatkala timnya kalah. Namun, itu
hanya terjadi selama beberapa saat.

George Barna, seorang peneliti kristiani, menulis dalam bukunya
Menumbuhkan Murid-Murid Sejati, bahwa banyak orang kristiani yang
suka menjadi "suporter" Kristus, tetapi tidak menjadi murid Kristus.
Banyak orang tertarik pada kekristenan, tetapi tidak sungguh-sungguh
berkomitmen kepada Kristus. Dalam bacaan hari ini, Yesus memberikan
beberapa syarat untuk menjadi murid-Nya. Dan, jika kita tidak dapat
memenuhi syarat tersebut, kita tidak layak menjadi murid-Nya. Memang
syarat yang disampaikan Tuhan lebih banyak berupa kiasan dan tidak
dapat diartikan secara harfiah. Namun, dari syarat-syarat tersebut
kita mendapati bahwa Tuhan tidak ingin orang mengikut Dia hanya
berdasarkan rasa tertarik. Orang itu harus berkomitmen dan mau
membayar harga.

Orang kristiani seperti apakah kita? Suporter atau murid? Orang yang
hanya senang memakai atribut kekristenan atau sungguh-sungguh
memiliki komitmen dan berani membayar harga untuk mengikut Kristus?
Apabila hanya sebatas suporter, kita tidak layak menjadi murid-Nya
--RY

JANGAN HANYA SENANG MEMAKAI ATRIBUT KEKRISTENAN
JADILAH MURID YANG SEBENAR-BENARNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar