Jumat, 11 Februari 2011

Beritakanlah!

Orang yang punya tujuan pasti akan memikirkan bagaimana cara untuk
mencapai tujuan itu dalam waktu tertentu. Dengan demikian,
menyusun strategi adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan.

Yesus tahu bahwa waktu sebelum saat kematian-Nya tidak akan lama lagi,
sementara masih banyak tempat yang belum pernah Dia datangi dan
masih banyak orang yang belum pernah mendengar firman-Nya. Oleh
karena itu Yesus memerlukan lebih banyak orang untuk pergi dan
memberitakan Kabar Baik itu. Maka Yesus mengutus tujuh puluh orang
untuk mendahului Dia. Sama seperti kedua belas murid yang
sebelumnya diutus untuk pergi, ketujuh puluh orang ini pun tidak
diperbolehkan membawa bekal perjalanan (4). Namun Yesus memberi
petunjuk tentang bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan makan
minum serta kebutuhan akan tempat bermalam (7-8). Lalu bagaimana
dengan tugas ketujuh puluh orang ini bila dibandingkan dengan
tugas kedua belas orang murid yang telah diutus sebelumnya? Tugas
mereka sama, yaitu menyembuhkan orang sakit dan memberitakan
Kerajaan Allah (9). Menyembuhkan orang sakit penting karena
menunjukkan bahwa Kerajaan Allah datang dengan kuasa dan kasih
karunia yang dapat dimiliki atau dialami oleh orang-orang yang
mengimani Yesus Kristus. Namun bukan berarti bahwa mereka akan
selalu diterima dengan tangan terbuka (10-12). Malah mereka akan
seperti anak domba di tengah serigala, yang menakutkan dan bisa
mengancam nyawa si anak domba (3).

Sampai kini pun pemberitaan Kabar Baik selalu menimbulkan konsekwensi.
Lalu apakah karena itu kita akan tinggal diam? Baik sebagai
pribadi pengikut Tuhan maupun sebagai bagian dari umat percaya,
kita perlu berdoa agar Tuhan menaruh beban di hati kita bagi
jiwa-jiwa yang terhilang, agar orang lain pun mengalami kasih
karunia kekal itu di dalam hidup mereka. Maka janganlah sia-siakan
waktu, jadikanlah hidup Anda sebagai sarana pemberitaan Kabar Baik
yang memungkinkan orang tertarik pada Tuhan yang kita sembah dan
muliakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar