Kamis, 03 Maret 2011

INDAHNYA PERSEKUTUAN

Seorang pemuda kehilangan sepeda motornya yang diparkir di halaman
gereja. Ia sangat terpukul. Setelah dua belas bulan mengangsur
dengan gaji pas-pasan, sepeda motornya raib! Para pemuda berdoa
baginya. Lalu, sebuah pertanyaan muncul: "Mengapa hanya berdoa?
Ti-dak bisakah kita berbuat sesuatu?" Tanpa sepengetahuan si pemuda,
puluhan rekannya berusaha mengumpulkan uang. Ada yang menyisihkan
penghasilannya setiap bulan. Ada yang berjualan kue. Setahun
kemudian, mereka berhasil membeli sepeda motor baru dan diserahkan
kepada si pemuda pada persekutuan malam Natal. Momen itu sangat
indah. Penuh tawa dan air mata. Baik yang memberi maupun yang
menerima, semua dilimpahi berkat Tuhan.

Tuhan sering membentuk kerohanian kita melalui persekutuan. Tak
seorang pun bisa memiliki kerohanian yang dewasa semata dengan
berdoa, berpuasa, atau mendalami Alkitab secara pribadi. Itu
sebabnya, Rasul Paulus meminta jemaat untuk selalu terlibat dalam
per-sekutuan. Dalam setiap persekutuan, ada bermacam-macam orang.
Ada yang hatinya sedang sesak (ayat 12), hidup berkekurangan (ayat
13), berdukacita (ayat 15), bahkan mungkin ada yang jahat (ayat 17).
Tidak mudah mengasihi dan memahami mereka. Konflik dan salah paham
biasa terjadi. Namun, justru lewat semua itu kita belajar mengasihi
dengan tulus. Belajar menangis dan tertawa bersama. Belajar sehati
sepikir.

Tuhan membentuk kita lewat orang lain. Maka benamkanlah diri Anda
dalam persekutuan. Di situlah Anda memiliki kesempatan untuk
berlatih: Mewujudkan kasih dalam tindakan nyata! --JTI

PERSEKUTUAN BAGAIKAN GUNTING TAJAM
YANG TUHAN PAKAI UNTUK MEMANGKAS KEEGOISAN KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar