Rabu, 16 Maret 2011

KREATIF BERWAKTU TEDUH

Dua bulan pertama menjadi ibu sangat menjungkirbalikkan hidup
saya. Apalagi ketika cuti hamil dan melahirkan telah usai, saya
merasa seakan-akan tak punya waktu untuk diri sendiri. Banyak
aktivitas harus dilakukan hingga saya bahkan kehilangan waktu untuk
bersama Tuhan. Itu sebabnya saya harus kreatif mencari cara
bersekutu dengan Tuhan. Misalnya memanfaat-kan waktu ketika
berkendara menuju kantor, di suasana pagi yang teduh. Di situ saya
berkesempatan menjalin keintiman dengan Tuhan.

Dalam bacaan kita, Daniel memberi teladan dalam kesetiaannya
bersekutu dengan Tuhan. Ia selalu memberi waktu khusus tiga kali
sehari untuk berdoa di ruang atas rumahnya (ayat 11, 12). Daniel
selalu rindu berbincang dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya.
Karena dengan dekat kepada Allah, Daniel mendapatkan hikmat,
kekuatan, dan perlindungan sejati.

Namun, bagaimana jika kita tidak memiliki cukup waktu untuk berwaktu
teduh secara khusus seperti Daniel? jika padatnya aktivitas menyita
banyak waktu, apakah kemudian itu menjadi alasan bagi kita untuk
tidak berwaktu teduh sama sekali? Justru sebaliknya, kita harus
menemukan cara untuk selalu berkomunikasi dengan Allah. Misalnya,
mendengarkan renungan di mobil sepanjang perjalanan, berbincang
dengan Tuhan sambil meninabobokan anak, merangkai doa ketika
menunggu mesin pengering baju selesai bekerja. Nyatanya, "waktu
khusus" bagi Dia dapat ditemukan di mana pun dan kapan pun di
hari-hari kita. Apakah Allah berkenan? Allah menghargai kesediaan
kita mempersembahkan waktu bagi Dia. Mari, temukan cara-cara kreatif
untuk terus terhubung dengan Tuhan --SR

SEBAB TUHAN KITA MAHAHADIR
DI MANA PUN DAN APA PUN AKTIVITAS KITA, DIA SELALU ADAlkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+13-15


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar