Minggu, 20 Maret 2011

Pesimis? Pasti tidak!

Orang yang dekat dengan kita dapat menjadi sumber inspirasi dan
kekuatan. Dorongan dan keyakinan mereka dapat membangkitkan
semangat kita. Namun kadang-kadang mereka juga bisa melemahkan
kita. Kepesimisan dan pertimbangan mereka bisa membuat kita ragu,
apakah kita harus maju atau menyerah.

Tampaknya pemazmur menghadapi sahabat-sahabat yang melemahkan daya
juangnya. Mereka seolah berkata, "Lihat musuh terlalu kuat. Tidak
mungkin kamu sanggup menghadapi mereka. Lebih baik menghindar
daripada dihancurkan" (1-3). Apa jawaban pemazmur saat
teman-temannya berkomentar negatif seperti itu? Pemazmur
menguatkan hati dan berkata "Pada Tuhan aku berlindung." Pemazmur
percaya bahwa Tuhan akan bertindak membela dirinya.

Di takhta-Nya yang tinggi, Tuhan melihat semua kejadian di muka bumi
ini. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Dia bertindak
adil. Dua kali kata "menguji" (5, 6) dipakai untuk menunjukkan
bahwa Tuhan secara serius menilai manusia. Kata "menguji" ini
biasa dipakai untuk menunjukkan proses pemurnian logam oleh api.
Berarti Tuhan tidak sembarangan menuduh orang bersalah. Dia
melihat sampai ke kedalaman hati. Mulut manusia bisa menipu,
tetapi hatinya telanjang di hadapan mata Allah yang tajam. Maka
orang yang jahat pasti akan dihukum berat, sebaliknya mereka yang
tulus akan diselamatkan!

Kalau melihat ke sekeliling, nasihat teman-teman pemazmur yang pesimis
itu sepertinya benar. Apa mungkin kita bertahan di tengah
ketidakadilan dan amoralitas yang ada di sekeliling kita. Namun
seperti pemazmur, kita bisa menguatkan hati dan tetap percaya
Tuhan. Dia adalah Tuhan yang berkuasa dan adil. Dengan kuasa-Nya,
Dia dapat menghancurkan rencana orang-orang jahat. Pada saat yang
tepat dan oleh keadilan-Nya, Dia akan memelihara kita yang hidup
bersandar penuh kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar