Selasa, 26 April 2011

PANTASKAH?

Sari berang. Istri pendeta tadi menegurnya di gereja, karena ia
mengenakan kaus dan rok mini ketika mengikuti ibadah Minggu. "Kita
perlu berpakaian pantas saat beribadah, " kata istri sang pendeta.
Di dalam hati Sari mengumpat, "Apanya yang tidak pantas? Tidak
bolehkah aku mengikuti perkembangan mode? Apakah menurut Alkitab,
memakai rok mini itu dosa?"

Pantas artinya cocok, sesuai, patut, atau layak. Berbicara soal
kepantasan tidak selalu berkaitan dengan dosa. Ini menyangkut hikmat
dalam membawa diri, sesuai dengan status dan lingkungan. Di Israel,
misalnya, tidak ada larangan bagi raja untuk meminum anggur. Rakyat
jelata pun biasa minum anggur sampai mabuk guna melupakan sejenak
susahnya hidup (ayat 6, 7). Dalam pesta perjamuan raja, minum anggur
adalah hal biasa. Namun, Lemuel dinasihati ibunya untuk tidak
meminum anggur. "Tidaklah pantas bagi raja meminum anggur, "
katanya. Mengapa? Minuman keras bisa memabukkan. Jika seorang kepala
negara mabuk, ia tidak dapat memutuskan perkara dengan benar dan
adil. Akibatnya, rakyat bisa menjadi korban ketidakadilan dan
penindasan!

Bicara soal kepantasan bukan melulu mempersoalkan benar salahnya
suatu tindakan. Ada hal yang tidak salah, tetapi tidak pantas
dilakukan oleh seorang dengan status atau jabatan tertentu. Orang
bisa tersandung jika melakukannya. Setiap kita berstatus "orang
kristiani". Sebagian lagi bahkan pemimpin kristiani.
Sering-seringlah bertanya pada diri sendiri: Sudahkah saya bersikap,
berperilaku, berbicara dan berpenampilan pantas, sesuai status yang
saya sandang? --JTI

HANYA ANAK KECIL YANG SELALU BERTANYA "BOLEH ATAU TIDAK"
SEORANG DEWASA PERLU BERTANYA "PANTAS ATAU TIDAK"
Amsal 31:1-9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar