Kamis, 05 Mei 2011

Bijak bertindak

"Mr. Bean" adalah sebuah film komedi yang berkisah tentang seorang
pria yang sering kali melakukan kesalahan atau tindakan konyol,
yang mengundang tertawaan para penonton. Memang ada
kesalahan-kesalahan tertentu yang memancing tawa kita bila
melihatnya. Malah kadang kala kita seolah ingin berbagi kelucuan
dengan menceritakannya kepada orang lain.

Di awal kisahnya, Nuh dikenal sebagai orang benar dan hidup bergaul
dengan Allah (Kej. 6:9). Namun anggur yang dia tanam kemudian
menjadi awal sebuah bencana lain di dalam hidupnya. Ia mabuk dan
terbaring telanjang di dalam kemahnya (21). Bila sebelumnya Nuh
dikenal sebagai orang yang tidak bercela di antara orang
sezamannya (Kej. 6:9), saat itu ia melakukan tindakan tercela yang
berdampak memalukan sebagai akibat anggur yang menguasai dirinya.

Kejatuhan Nuh ternyata membuat orang lain tersandung juga. Ham, anak
Nuh, yang melihat ayahnya berada dalam kondisi demikian, tidak
dapat menahan diri untuk tidak menceritakan hal itu kepada kedua
saudaranya yang lain, yaitu Sem dan Yafet (22). Berbeda dengan
Ham, Sem dan Yafet berupaya menutupi aurat ayahnya dengan tidak
melihatnya (23).

Bagi Nuh, tindakan Ham merupakan suatu kesalahan besar. Ia sama sekali
tidak berupaya melindungi martabat ayahnya, melainkan menceritakan
hal yang memalukan itu kepada orang lain. Dapat dipahami bila
kemudian Nuh menjatuhkan kutukan atas Ham (25-27).

Bagaimana sikap kita ketika melihat orang lain melakukan kesalahan
yang tidak disadari atau kegagalan yang tidak disengaja? Apakah
kita merasa senang atau malah menyebarluaskan kisahnya kepada
orang lain? Seberapa besar ketertarikan kita mendengarkan suatu
skandal, misalnya anggota jemaat yang berselingkuh sehingga rumah
tangganya terancam keretakan? Seharusnyalah kita berduka melihat
saudara seiman kita jatuh ke dalam dosa. Bila memungkinkan,
jadilah teman yang akan mengingatkan dia. Setidaknya doakan dia.

Kejadian 9:18-29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar