Kamis, 05 Mei 2011

JOSEF FRITZL

Josef Fritzl, seorang pria Austria berumur 73 tahun, tiba-tiba
membuat heboh warga sedunia pada April 2008 yang lalu. Mengapa?
Sebab pada saat itu baru diketahui bahwa selama hampir 24 tahun, ia
telah menyekap dan menganiaya anaknya sendiri, Elisabeth Fritzl, di
ruang ba-wah tanah rumahnya. Sebuah kekejaman yang tak terbayangkan
dan membuat semua orang bergidik. Seorang ayah yang semestinya
menjadi pelindung anak-anaknya, justru menjadi pemangsa yang buas.
Mengerikan!

Dalam skala dan bentuk berbeda, pemimpin Israel pada zaman Yehezkiel
juga melakukan hal serupa. Mereka yang seharusnya menjaga umat
Israel, seperti gembala merawat domba-dombanya, justru memangsa
orang-orang yang dipimpinnya (ayat 3, 4). Rakyat diperas dan
dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan pribadi dan para pemimpin
(ayat 8). Tuhan pun murka kepada mereka. Dan, melalui Yehezkiel,
Tuhan menyatakan penghukuman-Nya (ayat 10).

Dalam kapasitas kita masing-masing, selalu ada orang yang Tuhan
tempatkan untuk kita pimpin. Mungkin di masyarakat, di tempat kerja,
di gereja, di organisasi, di rumah, dan sebagainya. Kewajiban kita
adalah menjaga mereka dengan penuh tanggung jawab dan kepedulian.
Juga, menjaga diri supaya tidak terjebak memanfaatkan mereka untuk
kepentingan pribadi. Sebaliknya, kalau perlu mengorbankan diri untuk
mereka.

Di sisi lain, kalau kita menjadi yang dipimpin, adalah tugas kita
untuk menjaga agar pemimpin kita tidak menjadi salah arah. Dengan
tidak memberi mereka kuasa tak terbatas dan memakai jalur-jalur
pengawasan untuk ikut aktif menjagai mereka --ALS

TUGAS KEPEMIMPINAN BUKAN MENCARI UNTUNG PRIBADI
TETAPI UNTUK MENGAYOMI DAN MELAYANI
Yehezkiel 34:1-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar