Minggu, 22 Mei 2011

Keadilan Tuhan

Sepintas bagian ini seperti jawaban terhadap pertanyaan di Mazmur
   15:1, "... siapakah yang boleh menumpang di kemah Tuhan dan diam
   di gunung-Nya yang kudus...?" Apa yang diungkap oleh bagian ini
   adalah pernyataan pemazmur akan hidupnya yang sesuai dengan firman
   Tuhan (22-24).

Bila dilepas dari konteksnya, ayat-ayat ini mengesankan kesombongan
   penulisnya. Dua kali pemazmur mengatakan bahwa Tuhan memperlakukan
   atau membalas dia sesuai dengan kebenarannya (21, 25). Sebenarnya
   bagian ini adalah respons pemazmur terhadap panggilan pertobatan
   yang didengungkan nabi kepada umat Tuhan: "...bilamana kamu
   mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, ..." (2Taw. 15:2). Daud
   pernah mengalami ini. Saat ia jatuh ke dalam dosa perzinaan lalu
   ditegur oleh Natan, maka respons spontan Daud adalah mengakui
   dosanya dan bertobat. Natan mewakili Allah langsung menyatakan,
   "Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati" (2Sam.
   12:13). Bila Tuhan sudah mengampuni dosa yang diakui dengan tulus,
   yang disertai wujud nyata menjauhi kenajisan dan menaati hukum
   Tuhan maka di hadapan-Nya orang tersebut adalah orang yang
   berkenan kepada-Nya. Itulah yang diungkap pemazmur di bagian ini.
   Itulah juga hakikat keadilan Tuhan (26-28). Maka di mazmur ini
   keberanian pemazmur bukanlah kecongkakan melainkan kesadaran akan
   anugerah Allah atas dirinya (29-30).

Anak Tuhan sejati memiliki keberanian percaya bahwa hidup yang sudah
   ditebus oleh Kristus adalah benar di hadapan Bapa. Apa pun tuduhan
   kepada dia, ia tahu bahwa dirinya milik Allah. Roh Kudus di
   dalamnya bersaksi bahwa dia anak Allah (Rm. 8:16). Dengan
   keyakinan itu, anak Tuhan akan bertindak penuh keberanian
   menentang musuh. Hidupnya menjadi pembuktian bahwa ia benar milik
   Tuhan, yaitu dengan menjalani hidup yang kudus dan menjauhi segala
   kejahatan!

   Mazmur 18:21-30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar