Minggu, 22 Mei 2011

SELALU INGAT AKAN RAHMAT

 Sebagaimana halnya musik, setiap mazmur membawa suasana yang khas.
 Ada mazmur kegirangan; ada mazmur kedukaan; ada mazmur doa; ada
 mazmur pertobatan. Mazmur 25 adalah contoh mazmur pertobatan.



 Pertobatan yang dialami Daud pertama-tama terjadi karena ia sadar
 telah banyak berdosa sejak muda (ayat 7). Syukur, bukan
 keberdosaannya saja yang ia catat. Jika hanya itu yang diingat,
 mungkin ia hanya akan menghukum dan menindas dirinya sendiri dengan
 rasa bersalah. Akan tetapi Daud juga mengingat rahmat dan kasih
 setia Tuhan yang besar. Kata "kasih setia" dalam bahasa Ibrani
 adalah khesed. Khesed menunjuk pada kasih yang terus ada, tanpa
 bergantung pada tindakan orang yang dituju oleh kasih itu. Apa pun
 ulah orang, Tuhan tetap teguh dalam khesed-Nya. Dia tetap Allah yang
 berlimpah rahmat. Repotnya, ini bisa disalahpahami: karena Allah itu
 khesed, manusia tidak lagi takut berbuat dosa.



 Lupa bahwa khesed ada untuk mengungkap kasih setia Tuhan, yang jauh
 lebih besar dari keberdosaan yang manusia lakukan sejak dulu. Kasih
 setia ini, dengan demikian, bukan "tiket" untuk berbuat dosa. Namun,
 harus ditanggapi dengan ucapan syukur dan pertobatan.



 Daud pun mengingat segala rahmat dan kasih setia Tuhan. Itu sebabnya
 ia berani terus melangkah, walaupun ia pernah salah. Keberanian
 melangkah yang tidak muncul karena rasa bangga diri, tetapi karena
 ia menyadari keadaan dirinya dan menyadari kedaulatan Tuhan. Apakah
 kita juga hidup dalam syukur akan rahmat Tuhan yang baru setiap pagi
 dan dengan demikian tak lagi berkubang dalam dosa? --DKL

        KEBERDOSAAN KITA TAK MENGHENTIKAN KASIH SETIA TUHAN
        HENDAKNYA ITU MEMBUAT KITA BERHENTI MENDUKAKAN TUHAN

 Mazmur 25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar