Sabtu, 21 Mei 2011

Tiada yang mustahil

Memercayai janji Allah ternyata tidak selalu mudah, terutama ketika
   situasi tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa janji itu digenapi.
   Akan tetapi, bukankah esensi iman adalah "bukti dari segala
   sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibr. 11:1)?

Walaupun Allah telah berjanji akan memberikan anak kepada Abraham
   melalui Sara (Kej. 17:16, 19), tetapi Sara sulit untuk percaya.
   Sebelumnya Sara berpikir bahwa Allah hanya mementingkan keturunan
   dari Abraham, jadi keturunan itu tidak harus berasal dari
   rahimnya. Ini bisa dimengerti karena sebelumnya Allah memang tidak
   menegaskan siapa ibu dari anak Abraham. Namun setelah Allah dengan
   tegas menolak Ismael dan menegaskan bahwa anak yang dimaksud harus
   lahir dari rahimnya (Kej. 17:18-19), Sara masih tidak percaya.
   Ketika Allah mengunjungi Abraham dan menyatakan bahwa tahun depan
   Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki, Sara tertawa dalam
   hatinya karena ia sadar bahwa dirinya telah tua. Selain itu ia
   telah mati haid (11-12). Jadi bagaimana mungkin ia dan Abraham
   bisa mendapatkan seorang anak?

Ternyata umat Allah sangat sulit untuk percaya bahwa Allah dapat
   melakukan apa yang melampaui pemikiran manusia. Padahal Allah
   sering melakukan hal-hal yang sulit diterima akal manusia. Ia
   telah meruntuhkan tembok Yerikho yang kokoh hanya dengan sorak
   sorai umat Israel, membelah Laut Merah hingga umat Israel bisa
   menyeberang, atau menghidupkan kembali orang mati. Kita lihat
   bagaimana Allah dapat melakukan hal-hal yang ajaib. Kita juga
   dapat lihat bahwa selama tiga generasi, istri dari bapak-bapak
   leluhur adalah wanita-wanita mandul: Sara, Ribka, dan Rahel.

Kita perlu sadar bahwa kuasa Allah sungguh tidak terbatas. Allah
   sanggup melakukan apa yang mustahil bagi manusia atau apa yang
   berada di luar jangkauan pemikiran manusia. Jika Allah hanya
   melakukan hal-hal yang bersifat rasional, bukankah itu berarti
   bahwa Ia sama dengan manusia? Sering sekali Allah dengan sengaja
   membiarkan kita dalam kesulitan yang tidak mungkin kita atasi,
   supaya kita sadar bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.

   Kejadian 18:1-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar