Rabu, 29 Juni 2011

DOA BUNTU

Tahukah Anda dead letter office (kantor surat buntu)? Sejak 1825
Kantor Pos Amerika Serikat menyediakan kantor surat buntu untuk
menampung surat yang tidak dapat dikirimkan. Surat buntu biasanya
karena alamat tujuan dan alamat pengirim tidak jelas, seperti surat
kepada Sinterklas. Pada 2006 saja jumlah surat buntu mencapai 90
juta. Untuk melindungi privasi konsumen, surat tanpa identitas jelas
itu dihancurkan, kecuali lampiran berharganya yang diambil untuk
dilelang.

Kalau ada surat buntu, apakah ada doa buntu? Apabila yang
dimaksudkan adalah doa-doa yang tidak terjawab, firman Tuhan
menjawabnya secara tegas: Ada. Rasul Yakobus menyebutkan salah satu
penyebabnya. Kita berdoa, bisa jadi dengan tekun dan
bersungguh-sungguh, namun kita salah arah. Bisa salah permintaan,
bisa juga salah motivasi. Doa kita egois, hanya berfokus pada
kepentingan diri. Kita meminta sesuatu untuk memuaskan kesenangan
pribadi. Atau, tanpa meminta petunjuk Allah, kita sudah menyusun
rencana tertentu, dan dengan berdoa kita berharap Dia akan menerakan
cap persetujuan-Nya tanpa campur tangan lebih jauh. Seperti surat
buntu yang dihancurkan, doa buntu berujung pada kesia-siaan.

Doa bukanlah sarana untuk memelintir tangan Allah agar mengikuti apa
saja keinginan kita. Sebaliknya, doa adalah kesempatan untuk
menyelaraskan langkah kita agar seiring dengan langkah Tuhan. Kita
berdoa dengan meneladani Anak Allah di Getsemani, penuh kerelaan
untuk merendahkan diri dan berserah, "Bukan kehendakku, tetapi
kehendak-Mulah yang terjadi." Bagaimana Allah dapat menolak doa yang
seperti itu? --ARS

DOA BUKAN UNTUK MENGENDALIKAN KEHENDAK TUHAN
MELAINKAN UNTUK MENGENDALIKAN KEHENDAK KITA

Yakobus 4:1-3

--
Sending from Thunderbird
http://hosana11.blogspot.com
twitter @ubalduseddy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar