Selasa, 14 Juni 2011

IMAN YANG BESAR

Dapatkah Anda membayangkan bagaimana rasanya dikagumi oleh orang
besar, misalnya seorang presiden? Wah, tentu kita merasa sangat
tersanjung! Lalu, bagaimana jika Allah Sang Putra Yesus Kristus
mengagumi manusia? Rasanya belum pernah terdengar, bukan?

Perhatikan kisah ini. Ada perwira Romawi yang menjadi penguasa di
Kapernaum. Ia baik hati, suka berderma, dan memperhatikan
kesejahteraan rakyat yang dijajahnya. Sekalipun menurut orang Yahudi
ia dianggap kafir, ia bermurah hati membangun rumah ibadah Yahudi.
Ketika pembantunya sakit keras, ia sangat gelisah. Padahal, pembantu
pada zaman itu identik dengan budak dan biasanya bukan warga Romawi.
Diutusnya para pemuka Yahudi untuk memohon pertolongan Yesus hingga
mereka pun memaksa Yesus menolong si perwira, sebab ia penguasa yang
berjasa.

Perwira ini menyadari ketidaklayakannya. Karena itu, ia yakin bahwa
jika Yesus mau menyembuhkan, Dia tak perlu datang ke rumahnya.
Sebab, dari jauh Yesus bisa memerintahkan kuasa-Nya untuk
menyembuhkan (ayat 6-8). Mungkinkah perwira ini meyakini bahwa Yesus
adalah Mesias, penguasa surga yang sedang melawat dunia? Ketika umat
Israel masih memperdebatkan apakah Yesus utusan Allah atau penyesat,
perwira ini membuat Yesus tercengang. Yang dianggap kafir justru
memiliki iman yang jauh lebih besar daripada orang yang menganggap
dirinya umat pilihan Allah.

Milikilah iman sang perwira. Ia merendahkan diri, menyadari
ketidaklayakannya di hadapan Yesus. Namun, ia sangat meyakini
ketuhanan dan kebesaran Yesus. Ia mempercayai Yesus dengan sepenuh
hatinya. Tuhan senang melihat iman seperti ini --SST

BERIMAN KEPADA YESUS BERARTI MENYADARI KETIDAK LAYAKAN KITA
DAN MEMERCAYAI KEBESARAN-NYA YANG NYATA

Lukas 7:1-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar