Rabu, 15 Juni 2011

Gereja yang bertumbuh

Gereja yang sehat adalah gereja yang bertumbuh secara kuantitas dan
kualitas. Secara kuantitas, gereja mula-mula hanya 120 orang (Kis.
1:15), setelah Pentakosta jumlah mereka bertambah 3000 jiwa (Kis.
2:41).

Kita akan belajar ciri-ciri gereja yang bertumbuh. Pertama, penekanan
terhadap firman Tuhan (42). Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul. Jemaat mula-mula menempatkan firman Tuhan (pengajaran
rasul-rasul) sebagai fondasi dari kehidupan mereka berjemaat.
Gereja tidak akan mengalami pertumbuhan jika mimbar hanya
berisikan ajaran moral atau kata-kata motivasi dari manusia.

Kedua, adanya persekutuan yang indah (42). Persekutuan jemaat
mula-mula ditunjukkan dengan sering berkumpul (42), bersatu,
saling menolong (44-45), dan makan bersama (46). Mereka melakukan
semua ini dengan gembira, tulus hati, dan sambil memuji Allah
(46). Tanpa persekutuan, gereja tidak bisa bertumbuh. Di dalam
persekutuan kita dapat saling memberi dan menerima karena ada
banyak orang yang membutuhkan kasih dan perhatian kita.

Ketiga, mengadakan Perjamuan Kudus (42, 46). Istilah "memecah-mecahkan
roti" bisa menunjuk pada makan roti biasa (Luk. 24:30), tetapi
bisa juga menunjuk pada Perjamuan Kudus (Luk. 22:19; Kis. 20:7).
Keempat, bertekun dalam doa (42). Tanpa persekutuan doa, gereja
tidak mungkin bisa maju, karena Tuhan yang memberi pertumbuhan.
Tanpa doa berarti kita mengandalkan kekuatan kita sendiri. Dan apa
yang dilakukan gereja perdana menghasilkan dampak, mereka disukai
semua orang dan gereja bertumbuh (47).

Bagaimana dengan gereja kita? Apakah memiliki ciri yang sama dengan
gereja mula-mula? Ingat, kehidupan bergereja tidak cukup hanya
dengan '4-D' (datang, duduk, diam -dengar firman Tuhan-, dan
duit-persembahan). Sangat baik jika kita menyediakan waktu untuk
berbagi hidup dengan saudara seiman sebelum dan sesudah kebaktian.
Akan lebih baik bila kehadiran gereja membawa dampak yang baik
bagi masyarakat.

Kisah Para Rasul 2:41-47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar