Kamis, 09 Juni 2011

TAK AKAN BERKEKURANGAN

Sekitar tahun 1964, perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan.
Meski demikian, sepasang suami istri masih mengulurkan tangan untuk
menolong orang yang lebih tak berpunya. Di rumah kontrakan mereka
yang sangat sederhana, mereka masih menampung sebuah keluarga untuk
sama-sama tinggal di situ. Sampai-sampai, mereka sendiri harus tidur
berdesakan dengan sepuluh anak mereka dalam sebuah kamar. Namun,
Tuhan memelihara mereka. Dan kini, setelah berpuluh tahun kemudian,
anak-anak mereka memiliki kehidupan ekonomi yang jauh lebih baik.

Pada zaman Elia, Tuhan bertitah tidak akan menurunkan hujan ke tanah
Israel selama 3 tahun 6 bulan. Air di sungai pun menjadi kering. Tak
heran, si janda Sarfat hanya memiliki sedikit tepung dan minyak
untuk ia dan anaknya. Namun, karena ketaatannya kepada Tuhan dengan
memberikan makanan bagi Elia, sang nabi, Tuhan memelihara hidup sang
janda dan anaknya selama masa kekeringan.

Kita terkadang berpikir bahwa kita mesti menjadi kaya lebih dulu
untuk dapat menolong orang lain. Namun, banyak orang sulit merasa
dirinya cukup sehingga ia dapat menolong orang lain, sebab pada
dasarnya manusia selalu merasa tidak puas dan berkekurangan.
Sebaliknya, hati yang mau memberi dan menolong orang lain
sesungguhnya tidak pernah bergantung dari berapa banyak yang
dimiliki. Sebab tindakan ini lahir dari hati yang mau taat dan
mengasihi Tuhan. Dan jangan khawatir, Tuhan akan memelihara
orang-orang yang mengasihi Tuhan sedemikian dalam sehingga kita tak
akan berkekurangan --VT

MEMBERI BUKAN HANYA KARENA KITA SUDAH BERLEBIH
NAMUN KARENA KASIH TUHAN SELALU HARUS DIBAGI

1 Raja-raja 17:8-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar