Senin, 06 Juni 2011

Tuhan yang menyediakan pengganti

"Keesokan harinya pagi-pagi" adalah sebuah frase yang berulang dalam
kisah Abraham, sebuah kisah ketaatan Abraham bahkan di saat-saat
sulit dalam hidupnya. Ketika Tuhan berbicara, Abraham menaatinya
pada kesempatan pertama (bdk. Kej. 21:14). Di dalam narasi ini
kita melihat kisah ketaatan yang luar biasa pada kedua tokoh di
dalamnya, yaitu Abraham dan Ishak, anaknya.

Sementara Abraham dikenal sebagai Bapak Orang Beriman, di sini untuk
pertama kalinya dikisahkan ketaatan Ishak sebagai seorang dewasa.
Kita tahu bahwa Ishak sudah dewasa karena ayat 6 mengatakan
"Abraham ... memikulkannya ke atas bahu Ishak ...." Hanya lelaki
dewasa yang bahunya sudah bertumbuh kokoh yang bisa memikul barang
di atas bahunya. Ishak pada saat ini sudah berusia 20-an tahun
sementara Abraham 120-an tahun. Namun Ishak menuruti ayahnya dan
tidak melawan, kendati perjalanan berhari-hari tentu menyediakan
banyak sekali kesempatan untuk bercakap-cakap. Tentu bukan perkara
mudah bagi Abraham untuk menanggung pikiran bahwa anak tunggalnya
harus dijadikan korban bakaran, walaupun kita tahu ia berpikir
bahwa Allah akan membangkitkan Ishak kembali dari kematian (bdk.
Ibr. 11:17-19). Di sini, mereka menunjukkan kepatutan karakter
mereka menjadi leluhur orang beriman.

Di luar kelazimankah permintaan Tuhan agar Abraham mengorbankan Ishak?
Ternyata tidak. Hal itu dilakukan banyak bangsa pada masa itu
(2Raj. 3:27, bdk. Im. 18:21, Ul. 12:31, Mzm. 106:37, Yeh. 20-21).
Jadi permintaan Tuhan ini pada awalnya mungkin bukan sesuatu yang
mengejutkan Abraham, yang berasal dari lingkungan yang tidak
mengenal Tuhan. Namun elemen yang paling mengejutkan dalam kisah
ini justru ada di ayat 13-14, mengenai penyediaan korban pengganti
untuk anak yang seharusnya mati. Di sinilah kita temukan kisah
penebusan yang otentik dari Tuhan, yang tidak dikenal oleh
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan-yang-hidup,
Tuhan-yang-menyediakan-pengganti dan Tuhan-yang-menggantikan.
Terpujilah nama Tuhan!

Kejadian 22:1-19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar