Senin, 04 Juli 2011

Jangan batasi Tuhan

Meski Allah sudah menyatakan diri kepada manusia, masih saja manusia
berusaha mencari sesembahan lain. Namun Allah selalu berinisiatif
menunjukkan cara bagaimana manusia dapat mendekat pada-Nya. Maka
kemudian ada Kemah, tempat manusia dapat bertemu dengan Allah
(44-45). Kemudian Salomo mendapat kesempatan untuk membuat sebuah
tempat yang permanen bagi umat Allah untuk datang menemui Dia
(46-47).

Namun harus dipahami bahwa Allah tidak dapat dibatasi oleh sesuatu
yang dibuat oleh tangan manusia (48-50). Ia terlalu besar untuk
ditempatkan dalam sebuah bait buatan tangan manusia. Karena itu
jika manusia mengagungkan Bait Allah lebih daripada memuliakan
Allah, bukankah itu merupakan penghujatan terhadap Allah, yang
seharusnya disembah di bait itu? Di sisi lain, bila mereka memang
mengagungkan Bait Allah, kenapa mereka menolak Allah dan
orang-orang yang Dia utus? Ironis bukan? Lagi pula bukankah
mengagungkan sesuatu buatan manusia sama dengan penyembahan
berhala (bdk. Yes. 31:7)?

Umat Tuhan masa ini pun masih ada yang ingin membangun gedung megah
dengan asumsi bahwa tanpa gedung megah kita tak dapat beribadah
dengan baik. Untuk orang semacam itu, perkataan Stefanus
memberikan sebuah perspektif. Ingat, kita menyembah Allah yang
transenden. Ia tidak memerlukan gedung untuk menerima puji dan
sembah. Kitalah yang perlu tempat untuk memfasilitasi penyembahan
dan kesaksian kita.

Di sisi lain, ada orang yang bukan mengagungkan gedung gereja, tetapi
membatasi Tuhan dengan menganggap bahwa Ia hanya mungkin ditemui
di suatu tempat, yaitu di gedung gereja. Ini bisa bermakna lain:
bila Tuhan hanya berdiam di gedung gereja, berarti Ia tidak
tinggal di dalam hidup mereka. Akibatnya kehidupan iman hanya
nyata saat beribadah. Selepas dari ruang ibadah, mereka
meninggalkan Tuhan dan iman tidak terlihat dalam hidup keseharian.
Kita tentu tidak ingin menjadi orang semacam ini. Maka jangan
batasi Tuhan di tempat-tempat tertentu saja. Biarkan Dia merajai
hidup kita.

Kisah Para Rasul 7:44-53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar