Selasa, 05 Juli 2011

MELESAT BAGAI RAJAWALI

Pernahkah Anda terdiam merasakan betapa cepatnya rentetan
peristiwa dalam kehidupan ini melaju dan betapa pesatnya waktu
berlalu? Serasa perayaan tahun baru belum lama berlalu, tahu-tahu
akhir tahun sudah kita jelang. Rasanya "baru kemarin" kita
menggendong anak kita sewaktu bayi, kini ia sudah berlari. Masih
terbayang kita bersekolah di suatu tempat, sekarang kita mengantar
anak kita masuk sekolah yang sama. Yah, waktu berjalan begitu
cepatnya.

Ketika berdialog dengan Tuhan, Ayub tiba pada titik ia tak sanggup
berbicara apa-apa lagi, dan enggan berbantah, "Jawab apakah yang
dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan" (ayat 37).
Ia serasa tercekam oleh kebisuan. Mengapa? Tuhan baru saja
memberinya "kuliah" tentang rahasia semesta, yang ditutup dengan
topik tentang burung rajawali. Oleh kuasa dan perintah Tuhan, unggas
ini bergerak demikian cepat. Dari utara ke selatan. Dari pucuk
ketinggian ke dataran rendah menyergap mangsa. Dari tempat
tersembunyi ke padang terbuka. Melesat serbacepat. Seperti itulah
hidup ini dalam kendali Tuhan. Ayub terhenyak. Terdiam seribu
bahasa.

Di pentas alam semesta, kita ada dalam gerakan mahacepat. Jika kita
berada di garis khatulistiwa, kita berdiri di atas bumi yang
berputar dengan kecepatan rotasi 1.669, 8 km/jam. Ada kalanya Tuhan
mengizinkan kita menatap kenyataan dan merenungi laju kehidupan yang
begitu cepat berlalu dan berubah. Untuk apa? Agar kita menyadari
betapa besarnya Tuhan, sekaligus betapa kecilnya kita, ciptaan-Nya
yang dari debu ini. Kita pun hanya bisa "membisu" dan larut dalam
kagum, pasrah, sembah, sujud --PAD

KADANG TUHAN MENGIZINKAN KITA TERDIAM DI HADAPAN-NYA
AGAR KITA SUJUD DAN MENYEMBAH-NYA SAJA

Ayub 39:29-38

--
Sending from Thunderbird Beta 5
http://hosana11.blogspot.com
follow me @ubalduseddy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar