Kamis, 07 Juli 2011

Merobohkan tembok pemisah

Terpencarnya umat Tuhan ke Yudea dan Samaria ternyata menghasilkan
misionaris, bukan pengungsi yang melarikan diri sekadar cari
selamat. Seperti benih yang ditebar, mereka menyebar dan
memberitakan Injil (4) sehingga Samaria akhirnya mendapat berkat
Injil setelah umat pilihan Allah menolak kasih karunia yang besar
itu. Ini merupakan penggenapan perkataan Yesus dalam Kisah Para
Rasul 1:8.

Filipus, rekan Stefanus dalam pelayanan kepada orang miskin, ikut juga
dalam pemberitaan itu. Ia memiliki karunia untuk melakukan
mukjizat hingga seorang tukang sihir bernama Simon mau percaya
kepada Kristus dan menyerahkan dirinya untuk dibaptis (13).

Namun Petrus dan Yohanes, dua orang murid yang diutus ke Samaria,
melihat bahwa para petobat baru di Samaria belum dipenuhi Roh
Kudus. Lalu mereka berdoa dan menumpangkan tangan atas para
petobat baru itu. Mungkin muncul pertanyaan di benak kita, apakah
orang Kristen harus menerima baptisan Roh Kudus walau ia sudah
percaya dan lahir baru? Dalam hal ini pengajaran para rasul jelas:
Roh Kudus adalah hak setiap orang yang percaya kepada Kristus,
yang diterima saat bertobat (Kis. 2:38; 1Kor. 12:13). Maka apa
yang terjadi di Samaria saat itu merupakan kasus khusus. Kita tahu
bahwa ada 'tembok pemisah' antara orang Yahudi dan orang Samaria
sejak lama. Padahal seharusnya tembok itu tidak ada lagi di antara
umat sebab Kristus sudah merobohkannya. Mungkin itulah sebabnya
Tuhan menunda pencurahan Roh Kudus ke atas orang Samaria supaya
ada pertemuan dan kesatuan di antara murid-murid Tuhan di
Yerusalem dan orang percaya di Samaria. Supaya orang Samaria dan
orang Yahudi Kristen tahu bahwa mereka memiliki kesamaan secara
rohani.

Jika Tuhan meruntuhkan tembok pemisah yang menghalangi kesatuan umat,
mengapa kita sebagai umat Tuhan justru mempertahankan tegaknya
tembok itu? Mari kita peka melihat sekat-sekat yang menghalangi
kesatuan kita dengan sesama orang percaya. Bila ada, singkirkanlah
karena Tuhan Yesus sendiri sudah menghancurkannya.

Kisah Para Rasul 8:4-25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar