Sabtu, 02 Juli 2011

Penyelamatan Allah

Iman kita berakar kuat pada sejarah iman umat Allah. Ini terlihat dari
kisah Musa yang dipaparkan oleh Stefanus dalam pembelaannya di
hadapan Sanhedrin. Pembelaan itu sekaligus merupakan penolakan
terhadap hasutan orang banyak bahwa ia telah menghujat Musa dan
Allah (Kis. 6:11). Bukan hanya itu, Stefanus juga dituduh telah
menghina bait Allah dan hukum Taurat (Kis. 6:13).

Dengan menyebutkan keterangan mengenai usia Musa (23), Stefanus
menandai momen ketika Musa bermaksud mengunjungi bangsanya.
Kemewahan lingkungan istana tidak membuat Musa terlena, ia tetap
menyadari siapa dirinya dan dari mana ia berasal. Tak heran bila
ia kemudian peduli terhadap dua kasus perkelahian yang melibatkan
orang sebangsanya. Namun intervensi Musa berdampak buruk sampai ia
harus melarikan diri ke Midian (29). Kisah berlanjut sampai pada
pemanggilan Musa untuk membebaskan bangsanya dari jerat kekuasaan
Firaun di tanah Mesir (30-34). Panggilan itu terjadi saat Musa
berada di padang gurun. Saat itu Tuhan menyatakan diri-Nya melalui
nyala api yang keluar dari semak duri (30). Tuhan menyuruh Musa
menanggalkan kasutnya karena tempat ia berdiri saat itu adalah
kudus. Perintah Allah itu memperlihatkan bahwa tempat dimana Allah
hadir adalah kudus. Kisah Musa ini diceritakan kembali oleh
Stefanus untuk menyatakan bahwa Tuhan hadir di mana saja, bukan
hanya di Bait Allah.

Panggilan Tuhan terhadap Musa bertujuan agar Musa menyelamatkan
bangsanya. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan setia memelihara
umat-Nya yang menaruh percaya kepada-Nya. Telinga-Nya terbuka
mendengar keluh kesah mereka. Allah menyelamatkan umat-Nya dari
penindasan dunia ini tepat pada waktunya. Dan untuk karya yang
hebat itu, Allah melibatkan orang pilihan-Nya sehingga karya dan
kasih-Nya nyata bagi umat-Nya.

Kita sungguh bersyukur dan patut memuji Allah karena perhatian dan
pemeliharaan-Nya atas kita. Dan puncak pemeliharaan Allah adalah
pada pengutusan Putra Tunggal-Nya, yang menyelamatkan umat dari
upah dosa yaitu maut.

Kisah Para Rasul 7:23-34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar