Jumat, 29 Juli 2011

SURAT BERACUN

Sejak 1928, ratusan surat beracun dikirimkan kepada warga Teluk
Robin Hood, desa berpenduduk 800 orang di pantai timur Inggris.
Masing-masing penerima merasa hanya dirinyalah yang diserang
sehingga tak ada yang menceritakannya. Baru pada 1948 diketahui
bahwa hampir semua penduduk desa itu pernah menerimanya. Isi surat
itu begitu kasar, bengis, penuh tuduhan tanpa bukti. Ada yang
dituding melakukan kejahatan melacur, membunuh bayi, dan melakukan
inses. Begitulah, lebih dari dua dekade surat itu telah menyebarkan
kemuraman, antara lain mengakibatkan tiga pendeta sebuah gereja
secara berturut-turut mengundurkan diri dan pindah. Sayangnya,
penulis surat keji itu belum terbongkar.

Firman Tuhan secara tegas melarang kita menyebarkan kabar bohong,
meneruskan gosip, atau memberikan kesaksian palsu. Kebohongan jelas
berbanding terbalik dengan karakter firman Tuhan, yang disebut juga
sebagai firman kebenaran. Allah yang kita sembah tidak pernah
berdusta.

Lebih jauh lagi, kebohongan merusak hubungan dan merobek jalinan
kepercayaan dalam keluarga dan masyarakat, serta mengacaukan sistem
peradilan. Bayangkan apabila Anda salah seorang penduduk Teluk Robin
Hood yang menerima surat beracun itu.

Mungkin bukan kita yang memantik dusta itu, tetapi kita turut
memikul tanggung jawab atas kerusakan yang terjadi apabila kita
menyebarkannya. Padamkan gosip dengan menolak mendengarkan dan
meneruskannya. Seperti dikatakan ibu Thumper si kelinci dalam film
Bambi, "Kalau kau tidak dapat mengucapkan sesuatu yang baik, lebih
baik tutup mulutmu" --ARS

PERKATAAN ITU LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG
SANGGUP MEMBUNUH TANPA MENUMPAHKAN DARAH

Keluaran 23:1-3

--
Sending from My Portable Thunderbird
http://hosana11.blogspot.com
follow me @ubalduseddy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar