Senin, 08 Agustus 2011

Pemimpin dan Tuhan

Usia dapat menggerogoti kemampuan seseorang dan bisa membatasi dia
dalam berkarya. Bagaimana pun hebatnya seseorang di masa mudanya.

Yosua telah tua, tetapi masih banyak daerah yang belum diduduki (1).
Belum diduduki berbeda makna dengan belum ditaklukkan. Yosua pasal
5-12 mengisahkan penaklukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel,
diakhiri dengan daftar raja-raja yang telah dikalahkan. Pasal
13-21 mengisahkan tentang bagaimana masing-masing suku menduduki
tanah milik pusaka mereka. Namun sembilan setengah suku, yang
mendapatkan milik pusaka di sebelah barat sungai Yordan, belum
berpencar untuk menduduki tanah warisan mereka. Hanya dua setengah
suku yang telah menduduki milik pusaka mereka di sebelah timur
sungai Yordan (Yos. 13:8).

Akan tetapi, masih ada daerah-daerah yang belum ditaklukkan (2-6),
yaitu daerah-daerah di pinggiran tanah perjanjian. Dibandingkan
dengan daerah yang sudah ditaklukkan, sebenarnya daerah yang belum
ditaklukkan tidaklah banyak. Namun karena Yosua sudah tua dan
tidak akan lagi memimpin Israel, maka Tuhan berjanji bahwa Ia
sendirilah yang akan menghalau penghuni daerah itu. Sebelumnya,
Yosua masih harus mengundi daerah-daerah itu di antara orang
Israel untuk menjadi milik pusaka mereka (6b). Suku-suku yang
mendapat undian untuk mewarisi suatu daerah haruslah berperang
untuk merebut daerah tersebut, walau Tuhanlah yang akan memberikan
kemenangan.

Dari perikop ini kita belajar bahwa Tuhan memang memakai orang yang
berkenan di hati-Nya untuk memimpin umat-Nya. Namun di atas segala
sesuatunya harus disadari bahwa Tuhanlah yang bekerja di dalam dan
melalui diri sang pemimpin. Ada masanya seseorang harus mundur
dari kepemimpinannya karena faktor usia, dll. Pada saat itu,
seorang pemimpin harus rela menanggalkan jabatannya tanpa perlu
merasa terhina atau tersingkir, karena masa jabatan pun ada di
tangan Tuhan.

Dan sebagai orang yang dipimpin, kita harus mendukung pemimpin kita
dalam doa agar menjalankan kepemimpinannya dengan bergantung pada
Tuhan.

Yosua 13:1-7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar