Minggu, 15 Juli 2012

BUKTI INJIL

  Selagi jalan-jalan di sebuah mal, bahu saya ditepuk dari belakang
  oleh seorang wanita. Ia menawarkan jamu pelangsing perut. "Jamu ini
  akan mengecilkan perut Bapak dalam waktu dua minggu. Terbuat dari
  bahan-bahan alami. Garansi uang kembali!" Saya berhenti karena
  tertarik. Saat saya membalikan badan dan melihat sang tukang jamu,
  saya terperangah. Ternyata ia seorang yang gemuk. Seketika itu juga,
  saya membatalkan niat untuk membeli. "Buktikan dulu bahwa jamu itu
  efektif melangsingkan kamu, " gumam saya.


  Demikian pula dengan Injil. Pesan Injil harus disertai dengan bukti
  Injil. Karakter ilahi adalah bukti Injil yang terbaik. Secara
  spesifik, Paulus menyebutkan kerendahan hati, kelemahlembutan,
  kesabaran, dan kasih yang saling membantu (ayat 2). Selain itu, kita
  harus memelihara kesatuan Tubuh Kristus (ayat 3-6). Bayangkan ada
  orang kristiani yang begitu antusias bercerita tentang Kristus,
  tetapi ia sendiri sombong, kasar, tidak sabar, dan tidak peduli
  terhadap orang lain. Atau, bayangkan sebuah gereja yang
  menggembar-gemborkan kasih Kristus, tetapi dipenuhi dengan
  permusuhan di antara jemaatnya. Siapa yang akan tertarik dengan
  Injil Kristus kalau kita, sebagai pembawa berita Injil, menunjukkan
  sikap dan perilaku seperti ini?


  Bagaimana orang-orang mengenal kita atau gereja kita selama ini?
  Adakah mereka melihat karakter Kristus di dalam tutur-laku kita?
  Apakah kita rajin membangun kesehatian gereja sendiri? Karakter kita
  yang sudah diubahkan-Nya merupakan daya tarik bagi orang lain untuk
  mengenal iman kita dalam Kristus. --JIM

             KARAKTER ORANG PERCAYA ADALAH KITAB TERBUKA.

  Efesus 4:1-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar