Rabu, 11 Juli 2012

Kekhawatiran dan pemeliharaan Allah

    Dalam porsi yang wajar, kekhawatiran dapat mendorong kita untuk
    melakukan persiapan secara lebih baik. Namun kekhawatiran yang
    berlebihan dapat merupakan cermin dari ketidakberimanan kita pada
    janji pemeliharaan Allah dalam hidup kita.

    Penyertaan Allah atas diri Yakub dapat terlihat dari hadirnya
    malaikat-malaikat-Nya, baik pada saat permulaan perjalanan Yakub
    ke negeri asing (28:12) maupun pada saat pulang dari negeri asing.
    Penyertaan Allah juga dapat terlihat dari terbebasnya Yakub dari
    tangan Laban. Namun, apakah semua ini dapat menjamin bahwa Yakub
    tidak akan merasa khawatir lagi dalam hidupnya? Sayangnya tidak.

    Meskipun Allah sudah berbuat banyak bagi Yakub, semua hal itu rupanya
    masih tidak mampu melepaskan Yakub dari rasa khawatir terhadap
    Esau. Dosa masa lalunya kepada Esau masih mengejar Yakub hingga
    saat itu. Berbagai upaya ia lakukan untuk meredam kekhawatiran
    tersebut. Mulai dari penyebutan "tuan" bagi Esau dan "hamba" bagi
    dirinya, hingga upaya-upaya untuk memberikan persembahan untuk
    melunakkan hati Esau. Yakub seakan lupa pada penyertaan Allah yang
    begitu luar biasa pada dirinya di hari-hari yang lalu. Kedatangan
    Esau benar-benar membuat Yakub takut dan sesak hati (6-7).
    Sebenarnya, Yakub bukan tidak percaya pada Tuhan. Ia berdoa,
    tetapi kepercayaannya itu tidak begitu saja melepaskan dirinya
    dari kekhawatiran. Di satu pihak Yakub percaya kepada Allah dan
    karenanya berdoa untuk perlindungannya, tetapi di pihak lain ia
    tidak dapat menghilangkan kekhawatiran yang sangat besar itu.

    Bukankah kita pun sering bertindak seperti Yakub yang percaya akan
    janji pemeliharaan Allah, tetapi juga tetap sangat khawatir? Namun
    seperti Allah tetap setia pada Yakub di dalam kekhawatirannya,
    biarlah kita juga percaya bahwa Allah pun setia pada kita. Yang
    dibutuhkan sekarang adalah belajar untuk memercayakan diri kita
    kepada Tuhan. Kiranya melalui hidup Yakub, iman kita kepada Tuhan
    dapat semakin mendalam sehingga kita tidak perlu merasa khawatir
    secara berlebihan.

    Kejadian 32:1-21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar