Jumat, 28 September 2012

BERDOALAH ... BERDOALAH ...

  Setelah bertahun-tahun melayani suku Lisu tanpa hasil, misionaris
  J.O. Fraser merasa sangat depresi. Dalam kondisi putus asa ia berdoa
  dan menggerakkan sekitar 8-10 orang kristiani di negara asalnya
  untuk mendukungnya dalam doa terus-menerus. Tahun-tahun berikutnya,
  puluhan ribu orang Lisu menerima Kristus. Mencengangkan. Fraser
  bersaksi, "Tak ada gunanya mengajar atau berkhotbah kepada suku Lisu
  jika mereka masih dibelenggu oleh kuasa-kuasa yang tak kelihatan.
  Anda berperang melawan masalah mendasar dari suku Lisu ini ketika
  Anda berdoa ...."


  Fraser mengalami kebenaran yang disampaikan rasul Paulus
  berabad-abad sebelumnya kepada jemaat Efesus. Pemberitaan Injil bagi
  Paulus bukan sekadar sebuah metode bercerita tentang Juru Selamat,
  tetapi merupakan sebuah pertempuran rohani melawan kuasa-kuasa yang
  menentang Allah (ayat 12). Kepiawaian berbicara tidaklah cukup.
  Paulus sadar hanya kuasa Tuhan yang dapat memampukannya menyampaikan
  kebenaran dengan berani. Sebab itulah ia berdoa, dan juga mendorong
  jemaat Efesus untuk mendoakannya (ayat 18-20).


  Kerap doa dipandang sebagai pelayanan yang kecil dan kurang berarti.
  Padahal doa justru menghubungkan kita dengan kuasa Allah yang tidak
  terbatas. Dalam kerinduan membawa orang kepada Tuhan, sudahkah doa
  kita prioritaskan? Pikirkanlah satu nama orang yang rindu Anda bawa
  mengenal Kristus, atau satu nama orang yang sedang memberitakan
  Injil, dan ambillah komitmen mendoakannya secara terus-menerus
  selama bulan ini. --ELS

           DOA BUKANLAH UPAYA MENGATASI KEENGGANAN TUHAN,
    TETAPI MENANGKAP APA YANG SIAP DIKERJAKAN-NYA. -MARTIN LUTHER

  Efesus 6:10-20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar