terbesar manusia itu adalah pengetahuan, tentulah Allah mengutus
seorang pendidik. Jika itu kesehatan jasmani, tentulah Allah
mengutus seorang dokter. Jika itu uang, tentulah Allah mengutus
seorang ahli ekonomi. Jika itu kesenangan, tentulah Allah mengutus
seorang yang pintar menghibur. Akan tetapi, kebutuhan terbesar
manusia adalah pengampunan, sebab itu Allah mengutus seorang Juru
Selamat.
Syair ini kurang lebih menggambarkan keyakinan dan kerinduan Yudas -
bukan Yudas Iskariot, tetapi Yudas saudara Yakobus. Kebutuhan akan
Juru Selamat lebih dari segalanya. Tanpa hal itu manusia binasa.
Sejak awal surat Yudas penuh berisi peringatan tentang penghakiman
dan hukuman kekal bagi orang-orang yang menyangkal Yesus (ayat 4-5).
Pada akhir suratnya, Yudas mendorong umat Tuhan bukan hanya untuk
memperkuat iman, tetapi juga menolong orang yang ragu-ragu atau
belum percaya untuk menerima anugerah keselamatan. "Merampas mereka
dari api" adalah ungkapan yang sangat kuat. Bayangkan saja
menyelamatkan orang dari kebakaran. Tentu tidak bisa dengan santai
dan berlambat-lambat. Setiap detik begitu berharga. Tidak ada
kesempatan kedua.
Jika kita benar meyakini bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus,
tidakkah setiap hari adalah kesempatan berharga untuk
mewartakan-Nya? Kecuali kita tidak betul-betul yakin api penghakiman
tersedia. Kecuali kita merasa manusia dapat menyelamatkan dirinya
sendiri di luar Kristus. Kecuali kita yakin bahwa yang terpenting
manusia hidup senang sebelum maut menjemput. Apa yang kita yakini
tentang kekekalan akan tercermin dalam doa-doa kita, perhatian kita
pada sesama, kesaksian hidup kita. --ELS
BERTEMU JURU SELAMAT MEMBUAT HIDUP JADI BERMAKNA.
SUDAHKAH ANDA SENDIRI MENGALAMI-NYA?
Yudas 1:17-25
seorang pendidik. Jika itu kesehatan jasmani, tentulah Allah
mengutus seorang dokter. Jika itu uang, tentulah Allah mengutus
seorang ahli ekonomi. Jika itu kesenangan, tentulah Allah mengutus
seorang yang pintar menghibur. Akan tetapi, kebutuhan terbesar
manusia adalah pengampunan, sebab itu Allah mengutus seorang Juru
Selamat.
Syair ini kurang lebih menggambarkan keyakinan dan kerinduan Yudas -
bukan Yudas Iskariot, tetapi Yudas saudara Yakobus. Kebutuhan akan
Juru Selamat lebih dari segalanya. Tanpa hal itu manusia binasa.
Sejak awal surat Yudas penuh berisi peringatan tentang penghakiman
dan hukuman kekal bagi orang-orang yang menyangkal Yesus (ayat 4-5).
Pada akhir suratnya, Yudas mendorong umat Tuhan bukan hanya untuk
memperkuat iman, tetapi juga menolong orang yang ragu-ragu atau
belum percaya untuk menerima anugerah keselamatan. "Merampas mereka
dari api" adalah ungkapan yang sangat kuat. Bayangkan saja
menyelamatkan orang dari kebakaran. Tentu tidak bisa dengan santai
dan berlambat-lambat. Setiap detik begitu berharga. Tidak ada
kesempatan kedua.
Jika kita benar meyakini bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus,
tidakkah setiap hari adalah kesempatan berharga untuk
mewartakan-Nya? Kecuali kita tidak betul-betul yakin api penghakiman
tersedia. Kecuali kita merasa manusia dapat menyelamatkan dirinya
sendiri di luar Kristus. Kecuali kita yakin bahwa yang terpenting
manusia hidup senang sebelum maut menjemput. Apa yang kita yakini
tentang kekekalan akan tercermin dalam doa-doa kita, perhatian kita
pada sesama, kesaksian hidup kita. --ELS
BERTEMU JURU SELAMAT MEMBUAT HIDUP JADI BERMAKNA.
SUDAHKAH ANDA SENDIRI MENGALAMI-NYA?
Yudas 1:17-25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar