itu mereka dianggap tidak produktif lagi. Tidak ada karya berarti
yang dapat mereka hasilkan. Akibatnya, banyak orang lanjut usia
putus harapan dan tidak bersemangat menjalani hidup. Jika melihat
anak-anak muda yang perilakunya tidak karuan, mereka mulai mengomel
dan menyalahkan mereka.
Sungguh berbeda dengan kerinduan pemazmur yang kita baca. Ia rindu
masa tuanya menjadi masa yang produktif untuk terus memberitakan
Pribadi dan karya Tuhan yang telah ia kenal sejak kecil (ayat
17-18). Yang menakutkan bagi pemazmur bukan masa tua itu sendiri,
tetapi ketiadaan penyertaan Tuhan. Sebab itu ia memohon agar Tuhan
tidak meninggalkannya (ayat 18). Ia telah melalui banyak kesusahan
sekaligus banyak mengalami pertolongan dan penghiburan Tuhan; ia
menyaksikan sendiri kebesaran, kesetiaan, dan keadilan Tuhan (ayat
20-23). Entah berapa lama lagi ia punya kesempatan, tetapi yang
jelas hari-hari yang ada hendak ia gunakan untuk memperkenalkan
Tuhan yang dikasihinya kepada generasi yang akan datang.
Hari ini tantangan bagi generasi muda makin besar. Ada banyak hal
yang dapat menarik hati mereka jauh dari Tuhan. Adakah situasi ini
membuat kita merasa tak berdaya? Ataukah kerinduan seperti yang
dimiliki pemazmur kian membuncah di hati kita? Kita yang telah
menerima pengajaran Tuhan dipanggil untuk mengajar generasi
berikutnya. Tidak ada kata pensiun. Hingga tua dan putih rambut
kita, kiranya Tuhan menolong kita untuk terus memberitakan Dia.
--WPS
TIAP HARI ADALAH KESEMPATAN
MEMBANGUN GENERASI YANG MENCINTAI TUHAN
Mazmur 71:17-24
yang dapat mereka hasilkan. Akibatnya, banyak orang lanjut usia
putus harapan dan tidak bersemangat menjalani hidup. Jika melihat
anak-anak muda yang perilakunya tidak karuan, mereka mulai mengomel
dan menyalahkan mereka.
Sungguh berbeda dengan kerinduan pemazmur yang kita baca. Ia rindu
masa tuanya menjadi masa yang produktif untuk terus memberitakan
Pribadi dan karya Tuhan yang telah ia kenal sejak kecil (ayat
17-18). Yang menakutkan bagi pemazmur bukan masa tua itu sendiri,
tetapi ketiadaan penyertaan Tuhan. Sebab itu ia memohon agar Tuhan
tidak meninggalkannya (ayat 18). Ia telah melalui banyak kesusahan
sekaligus banyak mengalami pertolongan dan penghiburan Tuhan; ia
menyaksikan sendiri kebesaran, kesetiaan, dan keadilan Tuhan (ayat
20-23). Entah berapa lama lagi ia punya kesempatan, tetapi yang
jelas hari-hari yang ada hendak ia gunakan untuk memperkenalkan
Tuhan yang dikasihinya kepada generasi yang akan datang.
Hari ini tantangan bagi generasi muda makin besar. Ada banyak hal
yang dapat menarik hati mereka jauh dari Tuhan. Adakah situasi ini
membuat kita merasa tak berdaya? Ataukah kerinduan seperti yang
dimiliki pemazmur kian membuncah di hati kita? Kita yang telah
menerima pengajaran Tuhan dipanggil untuk mengajar generasi
berikutnya. Tidak ada kata pensiun. Hingga tua dan putih rambut
kita, kiranya Tuhan menolong kita untuk terus memberitakan Dia.
--WPS
TIAP HARI ADALAH KESEMPATAN
MEMBANGUN GENERASI YANG MENCINTAI TUHAN
Mazmur 71:17-24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar