hidup sebagai misionaris di India. Mereka melayani penderita
penyakit kusta di daerah terpencil. Namun, peristiwa tragis
menimpanya setelah 35 tahun ia melayani. Pada 1999, ia dan kedua
putranya dibakar hidup-hidup dalam mobil mereka oleh sekelompok
orang yang menentang pelayanannya. Istrinya berkata, "Saya kadang
bertanya-tanya mengapa Graham tewas dan pembunuhnya bertindak begitu
brutal.... Saya tidak berniat menghukum mereka.... Saya ingin dan
berharap mereka bertobat dan berubah."
Ucapan istri Graham melukiskan dengan indah konsep kasih baru yang
diajarkan Yesus. Jika hukum Taurat memastikan orang jahat menerima
ganjaran setimpal (ayat 38, 43b); Yesus mengajarkan bahwa yang jahat
juga perlu dikasihi dan didoakan (ayat 39-44). Sikap ini
mencerminkan karakter Bapa yang mengasihi semua orang (ayat 45).
Kesempurnaan kasih Bapa merupakan tolok ukur kasih anak-anak-Nya
(ayat 48). Kata "sempurna" di sini diterjemahkan dari kata Yunani
teleios. Artinya bukan keadaan tanpa cela, melainkan kematangan
rohani. Mengasihi semua orang, termasuk musuh sekalipun merupakan
salah satu tanda kedewasaan rohani.
Bagaimana dengan kasih kita? Tidak jarang kita berpikir kita sudah
cukup mengasihi sesama. Tetapi, sebenarnya itu terbatas pada mereka
yang baik terhadap kita. Bagaimana sikap kita ketika disakiti,
difitnah, atau diperlakukan sewenang-wenang oleh orang lain? Mari
mohon agar melalui situasi tersebut Allah menolong kita belajar
mengasihi sama seperti Bapa mengasihi. --YBP
MEMBALAS KEBENCIAN DENGAN KASIH ADALAH BUKTI KEDEWASAAN ROHANI.
Matius 5:38-48
penyakit kusta di daerah terpencil. Namun, peristiwa tragis
menimpanya setelah 35 tahun ia melayani. Pada 1999, ia dan kedua
putranya dibakar hidup-hidup dalam mobil mereka oleh sekelompok
orang yang menentang pelayanannya. Istrinya berkata, "Saya kadang
bertanya-tanya mengapa Graham tewas dan pembunuhnya bertindak begitu
brutal.... Saya tidak berniat menghukum mereka.... Saya ingin dan
berharap mereka bertobat dan berubah."
Ucapan istri Graham melukiskan dengan indah konsep kasih baru yang
diajarkan Yesus. Jika hukum Taurat memastikan orang jahat menerima
ganjaran setimpal (ayat 38, 43b); Yesus mengajarkan bahwa yang jahat
juga perlu dikasihi dan didoakan (ayat 39-44). Sikap ini
mencerminkan karakter Bapa yang mengasihi semua orang (ayat 45).
Kesempurnaan kasih Bapa merupakan tolok ukur kasih anak-anak-Nya
(ayat 48). Kata "sempurna" di sini diterjemahkan dari kata Yunani
teleios. Artinya bukan keadaan tanpa cela, melainkan kematangan
rohani. Mengasihi semua orang, termasuk musuh sekalipun merupakan
salah satu tanda kedewasaan rohani.
Bagaimana dengan kasih kita? Tidak jarang kita berpikir kita sudah
cukup mengasihi sesama. Tetapi, sebenarnya itu terbatas pada mereka
yang baik terhadap kita. Bagaimana sikap kita ketika disakiti,
difitnah, atau diperlakukan sewenang-wenang oleh orang lain? Mari
mohon agar melalui situasi tersebut Allah menolong kita belajar
mengasihi sama seperti Bapa mengasihi. --YBP
MEMBALAS KEBENCIAN DENGAN KASIH ADALAH BUKTI KEDEWASAAN ROHANI.
Matius 5:38-48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar