Senin, 17 September 2012

SEPUNYAMU

  Kisah Para Rasul merupakan kitab yang menunjukkan bahwa sejarah
  gereja mula-mula benar-benar terjadi tepat seperti yang Yesus
  firmankan sebelum Dia terangkat ke sorga: "Kamu akan menjadi
  saksi-Ku di Yerusalem, ... sampai ke ujung dunia" (Kis. 1:8). Jadi,
  semua tindakan para rasul dan jemaat waktu itu adalah dalam rangka
  menjadi saksi Kristus, baik melalui tindakan mujizat maupun tindakan
  yang tampaknya biasa-biasa saja. Seperti tindakan Rasul Petrus.


  Rasul Petrus pasti tidak berbohong ketika ia mengaku tidak membawa
  uang, dan jelas bahwa uang bukan satu-satunya kebutuhan pengemis
  lumpuh itu. Yang luar biasa dalam kisah ini bukanlah pada fakta
  bahwa Petrus memiliki karunia mukjizat, melainkan pada fakta bahwa
  Petrus memberikan apa yang ia miliki pada saat itu untuk menjamah
  hidup orang lumpuh tersebut. Tuhan memakai sentuhan Petrus yang
  disertai iman untuk mendemonstrasikan kuasa-Nya. Orang banyak heran
  dan takjub (ayat 8-11), dan kesempatan proklamasi Injil pun terbuka
  lebar (ayat 12-26).


  Setiap hari kita berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki
  beragam kebutuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, apa yang dapat kita
  lakukan? Mari memohon hikmat dan kreativitas untuk membagikan apa
  yang kita punyai sesuai kebutuhan spesifik orang-orang yang kita
  jumpai. Apapun perbuatan atau pemberian kita (uang, nasi bungkus,
  baju layak pakai, pembezukan, mobil jemputan, telinga yang
  mendengar, kata-kata yang menghibur, sentuhan kasih, keterampilan
  medis, dll.), ketika dilakukan demi dan bagi Kristus, dapat dipakai
  Tuhan untuk membawa banyak orang takjub akan Dia dan membuka hati
  untuk mendengarkan Kabar Baik-Nya. --ICW

              TUHAN TIDAK MEMINTA YANG TIDAK KITA PUNYA.
   SUDAHKAH KITA MEMBERIKAN YANG KITA PUNYA UNTUK DIPAKAI OLEH-NYA?

  Kisah Para Rasul 3:1-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar