Selasa, 02 Oktober 2012

BERDISIPLIN DENGAN TUJUAN

  Mungkin kita pernah terkagum-kagum dengan pemain musik yang hebat.
  Saya punya beberapa rekan musisi yang luar biasa sejak muda. Mereka
  seolah dilahirkan dengan keahlian itu. Namun, semua orang yang
  pernah mencoba main musik pasti tahu bahwa kepiawaian mereka tidak
  muncul begitu saja. Ada ribuan jam latihan yang telah mereka lewati
  dengan penuh kedisiplinan sebelum akhirnya mereka "merdeka"
  memainkan nada-nada yang indah. Prinsip yang sama juga berlaku dalam
  pertumbuhan rohani. Elton Trueblood berkata, "Disiplin adalah harga
  yang harus dibayar untuk mengalami kemerdekaan."


  Disiplin berlatih juga menjadi nasihat rasul Paulus kepada Timotius
  muda. Paulus ingin agar anak rohaninya itu menjadi pelayan yang
  mumpuni dalam mengajarkan firman Tuhan (ayat 6, 13). Namun, hal itu
  tidak dapat terjadi begitu saja. Timotius harus melatih diri dalam
  membaca Kitab Suci dan menggunakan karunianya mengajar. Kata
  "latihlah" dalam bahasa Yunani adalah gumnazo, yang juga merupakan
  asal kata Inggris gymnasium, tempat para olahragawan berlatih fisik.
  Tidak ada jalan pintas. Tentu saja, menjadi pelayan yang disiplin
  bukan tujuan akhir. Latihan rohani hanyalah sarana yang menjadikan
  Timotius leluasa dipakai Allah membawa keselamatan dan pertumbuhan
  bagi banyak orang


  Apa yang paling Anda rindukan dalam kehidupan kristiani Anda? Jika
  rencana Allah adalah membuat anak-anak-Nya menjadi serupa dengan
  Kristus (1 Yohanes 3:2b), tidakkah hal itu juga seharusnya menjadi
  kerinduan kita? Disiplin apa saja yang harus kita latihkan untuk
  mewujudkannya? --ELS

                    DISIPLIN ROHANI MENOLONG KITA
               BERTUMBUH SERUPA KRISTUS DENGAN SUKACITA

  1 Timotius 4:1-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar