Minggu, 07 Oktober 2012

MEMFITNAH ALLAH

  Ada cerita menarik di seputar kampanye kepala daerah. Kupon
  sembako gratis dibagi-bagikan kepada masyarakat atas nama calon
  tertentu. Ketika masyarakat mendatangi rumah sang calon, mereka
  diberitahu bahwa itu kupon palsu dan tidak ada program pembagian
  sembako dari sang calon. Sang calon sendiri merasa geram karena ia
  dipermalukan dengan cara seperti itu. Baginya itu fitnah yang
  menyakitkan


  Dalam bacaan kita, Allah murka kepada Elifas, Bildad dan Zofar,
  ketiga teman Ayub karena mereka memiliki dan mengajarkan pemahaman
  yang salah tentang Dia (ayat 7-8). Allah difitnah. Mereka mengatakan
  hal-hal yang kedengarannya baik, namun tidak tepat tentang Allah.
  Berdasarkan hal itu mereka menyalahkan Ayub dengan penuh keyakinan.
  Pemahaman akan Allah yang tidak tepat, yang kemudian disampaikan
  kepada orang lain, pada hakikatnya adalah fitnahan terhadap Allah.
  Celakanya jika nasihat dan pengajaran yang demikian banyak didengar
  oleh orang-orang yang ingin mencari Allah dengan tulus. Banyak orang
  akan ikut memiliki pengenalan yang tidak tepat tentang Allah, lalu
  bisa kecewa atau menuntut sesuatu yang tidak pernah dikatakan atau
  dijanjikan-Nya


  Pemahaman seseorang akan Allah-nya pastilah akan memengaruhi hidup
  kesehariannya. Allah yang seperti apakah yang kita kenal selama ini?
  Sesuaikah dengan penyataan Allah tentang diri-Nya dalam Alkitab?
  Seberapa banyak hidup kita dipengaruhi pengenalan tersebut? Lalu,
  Allah yang seperti apa yang sedang kita ceritakan kepada orang lain
  melalui perkataan dan hidup kita? Yakinkah kita bahwa kita tidak
  sedang memfitnah Dia? --PBS

                 KENALI HAL-HAL YANG BENAR DARI ALLAH
               KATAKAN HAL-HAL YANG BENAR TENTANG ALLAH

  Ayub 42:7-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar