Minggu, 07 Oktober 2012

SAAT HARUS MENANTI

  Begitu mendapat kepastian diterima di sebuah universitas di
  Jepang, sahabat saya jadi sangat bersemangat. Enam bulan menanti
  waktu berangkat dipenuhinya dengan berbagai persiapan seperti
  belajar bahasa, membeli koper besar dan baju hangat, juga mencari
  banyak informasi tentang negeri Sakura itu


  Bangsa Israel juga sedang menanti. Mereka menanti pertolongan Tuhan.
  Tapi tampaknya tidak banyak harapan dalam penantian mereka. Banyak
  yang berpaling mencari jalan keluar lain (ayat 18-20). Memang
  sebagian besar orang Israel saat itu kemungkinan adalah generasi
  yang hanya mendengar Tuhan dari cerita kakek-nenek mereka. Benarkah
  Tuhan mendengar dan akan menjawab? Bagaimana saya tahu Dia sanggup
  dan akan bertindak? Melalui nabi Yesaya, Tuhan menegur kebutaan
  rohani mereka dan menunjukkan bukti-bukti kehadiran dan
  kekuasaan-Nya (ayat 21- 28). Hanya pengenalan akan Tuhan yang dapat
  menghidupkan harapan dan memberikan kekuatan dalam penantian


  Ketika menantikan campur tangan Tuhan, apa yang biasanya kita
  lakukan? Adakah kita mereka-reka sendiri sosok Tuhan yang kita mau,
  dan bagaimana Dia harus bertindak, lalu kecewa karena harapan kita
  tak kunjung terpenuhi? Carilah jejak karya-Nya di sekitar kita,
  resapilah penyataan diri-Nya dalam Alkitab. Berdoalah dengan penuh
  pengharapan. Renungkan tiap situasi yang dialami dan tanyakanlah apa
  Tuhan ingin kita pelajari. Biarlah penantian kita akan Tuhan tidak
  menjadi masa "menganggur" yang tak jelas, tetapi menjadi masa-masa
  mengalami kekuatan baru yang dihasilkan dari makin dalamnya
  pengenalan kita akan Dia. --LIT

            JADIKAN MASA-MASA MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN
            UNTUK MAKIN MENGENAL DAN MENGALAMI PRIBADI-NYA

  Yesaya 40:18-31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar