Minggu, 07 Oktober 2012

FENOMENA GUNUNG ES

  Gunung es adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang telah
  terpecah dari akumulasi endapan salju yang membatu selama rentang
  waktu yang lama dan mengambang di perairan terbuka. Sekitar 80-90%
  volume gunung es berada di bawah permukaan air laut, besar dan
  bentuknya sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di
  permukaan


  Hati dan pikiran manusia juga disadari Daud bagaikan gunung es.
  Kompleks. Sulit ditebak hanya berdasarkan apa yang tampak di luar.
  Ia pun meminta Tuhan menyelidiki hatinya. Daud mengenal Tuhan
  sebagai Pribadi yang Mahahadir (omnipresence), Mahatahu
  (omniscience) dan Mahakuasa (omnipotence). Tuhan hadir ketika ia
  melakukan segala sesuatu (ayat 1-4), sejak terbit fajar hingga
  tengah malam (ayat 9-10), sejak ia dibentuk dalam kandungan (ayat
  14-16) hingga nanti ia turun ke dalam dunia orang mati (ayat 7-8).
  Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Pemahaman akan kemahatahuan
  Tuhan bukan merupakan ancaman bagi Daud, malahan menjadi penolong
  bagi dirinya yang penuh ketidaktahuan dan keterbatasan.
  Kemahahadiran dan kemahatahuan Tuhan juga menjadi jaminan bahwa Dia
  berkuasa menyelidiki hati, menguji pikiran, serta memperbaiki apa
  yang keliru di dalamnya


  Seringkali kita tampak "baik-baik saja" di luar, namun, jikalau kita
  mau jujur dan mengizinkan Tuhan menyelidiki diri kita, ada banyak
  hal yang mesti kita tinggalkan, perbaiki, dan mohonkan pengampunan.
  Dalam kesadaran akan ketidakberdayaan kita menghadapi "fenomena
  gunung es" di dalam diri, maukah kita dengan rendah hati berseru:
  "Allah Yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di
  jalan-Mu"? --DEW

                      KATA HATI BISA SAJA MENIPU
               MINTALAH DIUJI OLEH ALLAH YANG MAHATAHU

  Mazmur 139:1-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar