terpecah dari akumulasi endapan salju yang membatu selama rentang
waktu yang lama dan mengambang di perairan terbuka. Sekitar 80-90%
volume gunung es berada di bawah permukaan air laut, besar dan
bentuknya sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di
permukaan
Hati dan pikiran manusia juga disadari Daud bagaikan gunung es.
Kompleks. Sulit ditebak hanya berdasarkan apa yang tampak di luar.
Ia pun meminta Tuhan menyelidiki hatinya. Daud mengenal Tuhan
sebagai Pribadi yang Mahahadir (omnipresence), Mahatahu
(omniscience) dan Mahakuasa (omnipotence). Tuhan hadir ketika ia
melakukan segala sesuatu (ayat 1-4), sejak terbit fajar hingga
tengah malam (ayat 9-10), sejak ia dibentuk dalam kandungan (ayat
14-16) hingga nanti ia turun ke dalam dunia orang mati (ayat 7-8).
Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Pemahaman akan kemahatahuan
Tuhan bukan merupakan ancaman bagi Daud, malahan menjadi penolong
bagi dirinya yang penuh ketidaktahuan dan keterbatasan.
Kemahahadiran dan kemahatahuan Tuhan juga menjadi jaminan bahwa Dia
berkuasa menyelidiki hati, menguji pikiran, serta memperbaiki apa
yang keliru di dalamnya
Seringkali kita tampak "baik-baik saja" di luar, namun, jikalau kita
mau jujur dan mengizinkan Tuhan menyelidiki diri kita, ada banyak
hal yang mesti kita tinggalkan, perbaiki, dan mohonkan pengampunan.
Dalam kesadaran akan ketidakberdayaan kita menghadapi "fenomena
gunung es" di dalam diri, maukah kita dengan rendah hati berseru:
"Allah Yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di
jalan-Mu"? --DEW
KATA HATI BISA SAJA MENIPU
MINTALAH DIUJI OLEH ALLAH YANG MAHATAHU
Mazmur 139:1-23
waktu yang lama dan mengambang di perairan terbuka. Sekitar 80-90%
volume gunung es berada di bawah permukaan air laut, besar dan
bentuknya sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di
permukaan
Hati dan pikiran manusia juga disadari Daud bagaikan gunung es.
Kompleks. Sulit ditebak hanya berdasarkan apa yang tampak di luar.
Ia pun meminta Tuhan menyelidiki hatinya. Daud mengenal Tuhan
sebagai Pribadi yang Mahahadir (omnipresence), Mahatahu
(omniscience) dan Mahakuasa (omnipotence). Tuhan hadir ketika ia
melakukan segala sesuatu (ayat 1-4), sejak terbit fajar hingga
tengah malam (ayat 9-10), sejak ia dibentuk dalam kandungan (ayat
14-16) hingga nanti ia turun ke dalam dunia orang mati (ayat 7-8).
Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Pemahaman akan kemahatahuan
Tuhan bukan merupakan ancaman bagi Daud, malahan menjadi penolong
bagi dirinya yang penuh ketidaktahuan dan keterbatasan.
Kemahahadiran dan kemahatahuan Tuhan juga menjadi jaminan bahwa Dia
berkuasa menyelidiki hati, menguji pikiran, serta memperbaiki apa
yang keliru di dalamnya
Seringkali kita tampak "baik-baik saja" di luar, namun, jikalau kita
mau jujur dan mengizinkan Tuhan menyelidiki diri kita, ada banyak
hal yang mesti kita tinggalkan, perbaiki, dan mohonkan pengampunan.
Dalam kesadaran akan ketidakberdayaan kita menghadapi "fenomena
gunung es" di dalam diri, maukah kita dengan rendah hati berseru:
"Allah Yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di
jalan-Mu"? --DEW
KATA HATI BISA SAJA MENIPU
MINTALAH DIUJI OLEH ALLAH YANG MAHATAHU
Mazmur 139:1-23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar